Malang, MINA – Anggota Komisi X DPR RI menilai, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya minat baca masyarakat ini tak boleh dibiarkan, melalui berbagai program, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Tidak sekedar memberikan tempat yang layak dan nyaman untuk bangunan perpustakaan yang dibangun, pemerintah juga memiliki tanggung jawab menambah koleksi bukunya,” ungkap Marlinda saat meninjau Perpustakaan Umum di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (7/2).
Dikutip dari laman resmi DPR, Politisi F-PG itu menambahkan, dari data UNESCO terungkap bahwa dalam satu buku dibaca oleh lebih dari 15 ribu orang. Padahal idealnya, UNESCO menyebut hanya satu buku untuk dua orang. Hal ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah.
“Data UNESCO menyebutkan dari 1000 warga Indonesia, hanya satu orang saja yang memiliki minat untuk membaca. Salah satu faktor yang membuat warga enggan ke perpustakaan karena koleksi bukunya yang kurang lengkap dan tidak update,” katanya.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Marlinda juga menyebutkan, untuk meningkatkan minat baca dengan meningkatkan dan mengembangkan perpustakaan desa. Sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan buku bacaan lebih mudah. Pemerintah juga wajib membuka peluang komunitas-komunitas bahasa pecinta minat baca untuk ikut andil dalam kemajuan perpustakaan.
“Dewan akan mendorong Perpustakaan Nasional untuk membuat buku murah bermutu yang mudah dijangkau masyarakat,” tutup politisi asal dapil Jawa Tengah itu. (T/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi