Jakarta, MINA – Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Ukraina Sugeng Suparwoto mendorong terwujudnya perdamaian antara Rusia dengan Ukraina.
Menurutnya, sebagai negara non-blok seperti Indonesia dapat berperan sebagai mediator antara Rusia-Ukraina yang kini sedang mengalami konflik. Terkait hal ini, pemerintah Indonesia diminta berperan aktif membuka dialog bagi kedua negara.
“Kami (parlemen) mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif, segera melakukan peran aktif antar dua negara ini, seperti membuat forum khusus, lebih cepat lebih baik,” ungkap Sugeng usai menerima Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3).
Sugeng meminta agar seluruh pihak terkait dapat mengedepankan diplomasi dan dialog dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dia mengingatkan, agar aspek kemanusiaan harus menjadi pertimbangan utama dalam penyelesaian konflik Rusia – Ukraina.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Dalam situasi perang, masyarakat sipil akan menanggung dampak terbesar. Di samping itu, serangan militer Rusia terhadap Ukraina memberikan dampak bagi perdamaian dunia dan stabilitas ekonomi global,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, DPR RI selama ini memiliki hubungan yang baik dengan Parlemen Ukraina maupun Parlemen Rusia. Terkait hal ini, lanjut dia, DPR bersedia menjadi mediator dialog melalui jembatan diplomasi.
“Kami di DPR akan segera mengundang Dubes Rusia di Indonesia, agar kita semua memiliki titik pemahaman bersama bahwa penggunaan kekuatan militer untuk kepentingan apapun tidak dibenarkan. Dalam era modern saat ini, segala sesuatu bisa diselesaikan dengan dialog,” imbuhnya.
Sebelumnya, politisi Partai NasDem ini juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas apa yang terjadi Ukraina saat ini.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Tentu kita berharap semoga keadaan akan semakin membaik ke depannya, seiring dengan berbagai upaya diplomasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik melalui forum multilateral maupun bilateral antara Rusia dan Ukraina,” ujarnya.
Hingga hari ini, Rabu (2/3), tercatat korban sipil yang tewas di Ukraina sejumlah 352 orang, termasuk di antaranya adalah 14 anak-anak. Selain itu, konflik Rusia-Ukraina telah memaksa 670.000 masyarakat sipil Ukraina yang meninggalkan negaranya dan menjadi pengungsi.
Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia H.E. Mr. Vasyl Hamianin menginginkan sesegera mungkin terjadi berakhirnya konflik antar kedua negara. Vasyl menyatakan Ukraina tidak menginginkan adanya perang dan terkait hal itu Ukraina siap sedia untuk negosiasi dan berdialog.
“Hal seperti ini tidak pernah terjadi di Ukraina, sekarang kami bersatu sebagai sebuah bangsa, semua partai, semua agama, semua kalangan, semua bersatu. Mulai dari anak-anak, orang dewan dewasa semua bersatu. Jadi kami siap untuk berdialog,” pungkas Vasyl. (R/R1/RS2)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj News Agency (MINA)