PEMERINTAH JANJIKAN BANTU KELANCARAN PERESMIAN RS INDONESIA DI GAZA

Dari kanan ke kiri: Wamenlu Abdurrahman Fachir, Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad, Ir. Luly Larissa Agiel, Rima Manzanaris. Foto: Rina/MINA
Dari kanan ke kiri: Wamenlu Abdurrahman , Presidium Sarbini Abdul Murad, Ir. Luly Larissa Agiel, Rima Manzanaris. Foto: Rina/MINA

Jakarta, 28 Muharam 1436/21 November 2014 (MINA) –   Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir  mengatakan, pemerintah akan membantu kelancaran teknis menjelang peresmian di Jalur awal tahun depan, menyusul  panasnya situasi   dan yang berbatasan dengan rute ke Jalur Gaza akhir-akhir ini.

“Kita akan bantu sebisa mungkin untuk menghubungkan ke pihak Mesir nanti,” kata Fachir saat menerima kunjungan tim Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di kantornya di Jakarta, Jum’at.

Dalam lawatan itu, MER-C diketuai Presidiumnya dr Sarbini Abdul Murad bersama Ir. Luly Larissa Agiel dan Rima Manzanaris memaparkan rencana peresmian RS Indonesia di Jalur Gaza yang akan berlangsung awal Februari 2015.

Sarbini mengungkapkan harapannya kepada pemerintah untuk membantu  kelancaran proses masuk ke jalur Gaza melalui Rafah yang seringkali menjadi kendala bagi  relawan bantuan kemanusiaan untuk bahkan hanya mengirimkan bantuan ke sana.

“Alhamdulillah, sejauh ini pemerintah sangat mendukung dan memudahkan rencana-rencana seperti ini,” katanya kepada MINA seusai kepulangan dari kunjugan.

Rencananya, MER-C mengundang puluhan tamu dari Indonesia untuk menghadiri acara peresmian RS Indonesia yang dibangun atas amanah rakyat Indonesia untuk masyarakat Gaza.  RS dua tingkat ini diharapkan menjadi penyambung silaturahmi   dan Indonesia yang selama ini selalu konsisten mendukung kemerdekaannya.

Pada kesempatan tersebut pula, MER-C melaporkan perkembangan terkini mengenai pembangunan RS Indonesia yang sudah memasuki tahap akhir, yakni pemasangan alat-alat kesehatan yang sedang dilakukan tim di Gaza.

Kondisi Sinai yang masih dalam situasi darurat menimbulkan kesulitan bagi relawan untuk masuk ke Gaza. Pasalnya, rumah-rumah di Sinai utara menjadi korban operasi tentara Mesir untuk melawan militan di sana.

Pada awal November, ratusan rumah dari 1.156 keluarga dihancurkan  di wilayah itu, kemudian militer Mesir menjadikan  wilayah tersebut sebagai zona penyangga dengan kedalaman 500 meter untuk meningkatkan pertahanan maupun serangan melawan militan.

Operasi serangan ini merupakan yang terbesar dilakukan militer dengan bantuan asing seperti AS dan Israel dalam beberapa tahun terakhir, terutama menyusul penggulingan presiden Muhamad Mesir  setahun lalu.(L/R04/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0