Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMERINTAH MYANMAR ATUR PEMULANGAN MIGRAN BANGLADESH

Rudi Hendrik - Rabu, 27 Mei 2015 - 07:06 WIB

Rabu, 27 Mei 2015 - 07:06 WIB

537 Views

Angkatan Laut Myanmar menyelamatkan migran Bangladesh yang terapung di laut. (Foto: AA)

MIGRAN-BANGLADESH-300x204.jpg" alt="Angkatan Laut Myanmar menyelamatkan migran Bangladesh yang terapung di laut. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Angkatan Laut Myanmar menyelamatkan migran Bangladesh yang terapung di laut. (Foto: AA)

Yangon, Myanmar, 9 Sya’ban 1436/27 Mei 2015 (MINA) – Pemerintah Myanmar mengumumkan, Selasa (26/5), mereka akan memulangkan 200 migran Bangladesh yang ditemukan pekan lalu di atas kapal di lepas pantai negara itu.

Media nasional Global New Light of Myanmar melaporkan, Duta Besar Myanmar untuk Bangladesh Myo Myint Than telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat dari Kementerian Luar Negeri untuk mengatur pemulangan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Laporan juga menyatakan, pejabat pemerintah, badan-badan PBB dan kelompok bantuan lainnya mencermati sebanyak 208 manusia perahu ditampung di kamp bantuan di Desa Ale Thankyaw di negara bagian Rakhine.

Delapan dari mereka “ditemukan orang Bengali dari negara bagian Rakhine”, kata laporan itu dengan menggunakan istilah yang disukai oleh pemerintah untuk menyebut etnis Rohingya.

Baca Juga: Revolusi Bangladesh Munculkan Harapan Baru bagi Pengungsi Rohingya

Migran Muslim Bangladesh dan Rohingya Myanmar berada di tengah krisis yang mencengkeram Asia Tenggara setelah pedagang manusia meninggalkan kapalnya di laut ketika mereka menjadi sasaran tindakan keras oleh pemerintah Thailand.

Malaysia dan Indonesia sempat menolak perahu migran yang mendekati pantai mereka, mendorong munculnya kecaman internasional. Negara-negara tersebut sekarang mengatakan mereka akan menerima migran, tapi hanya sementara.

PBB memperkirakan, sekitar 3.500 orang migran masih terdampar di laut.

Kamis pekan lalu, Angkatan Laut Myanmar menemukan migran dan membawa mereka ke pantai untuk diproses, menyusul pengumuman pemerintah yang akan memberikan “bantuan kemanusiaan kepada siapa pun” yang terdampar di laut.

Baca Juga: Sebanyak 38 Orang Tewas Imbas Banjir dan Tanah Longsor di Nepal  

Pengumuman itu menanggapi tekanan internasional terhadap Myanmar yang telah membantah bertanggung jawab atas terjadinya eksodus migran.

Kelompok-kelompok HAM menuduh pemerintah yang dikelola oleh mantan jenderal dari kediktatoran sebelumnya, memaksa etnis Rohingya meninggalkan negaranya dengan perahu. Sementara itu, warga Bangladesh menyeberang perbatasan untuk keluar dari kemiskinan yang ekstrim.

Kelompok ekstrimis Budha yang terkenal dengan Gerakan 969 merencanakan protes pada Rabu guna menentang keputusan pemerintah Myanmar untuk menampung migran.

Puluhan ribu etnis Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine barat, telah melarikan diri dari negara itu dengan perahu reyot yang tidak aman dalam beberapa tahun terakhir. Mereka melarikan diri dari gerakan dan ancaman kekerasan ekstrimis Budha dan aparat keamanan.

Baca Juga: Sri Lanka Gelar Pemilu Pertama Sejak Krisis Ekonomi

Sekitar 140.000 telah dibatasi di kamp-kamp pengungsi di pinggiran ibukota Rakhine, Sittwe, menyusul kerusuhan di mana massa Budha membakar rumah-rumah Muslim Rohingya. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jepang Hadapi Krisis Populasi, Jumlah Lansia Capai Rekor Tertinggi

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Asia
Indonesia