Ramallah, MINA – Dewan Menteri Pemerintahan Palestina dalam rapat pekanan di Ramallah, Selasa (31/12), memperingatkan meluasnya bencana kelaparan di Jalur Gaza dan meningkatnya jumlah kematian, terutama anak-anak, akibat cuaca dingin yang ekstrem dan hujan lebat.
Sebelumnya, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa lebih dari dua juta pengungsi di Gaza berisiko mengalami kelaparan dan kehausan. Akses terhadap makanan menjadi sangat sulit di tengah pengeboman yang terus berlanjut, dan pasokan makanan yang masuk hanya memenuhi kurang dari 6 persen kebutuhan penduduk.
Cuaca dingin yang ekstrem telah menyebabkan kematian anak-anak di kamp pengungsian sementara. Dalam sepekan terakhir, tiga anak Palestina dilaporkan meninggal karena kedinginan. Salah satu korban adalah bayi berusia dua minggu yang meninggal di kamp Al-Mawasi, Khan Younis.
Hujan deras dan angin kencang telah merusak tenda-tenda pengungsi, membuat ribuan keluarga kehilangan tempat berlindung yang layak. Tenda yang dibangun seadanya tidak mampu melindungi mereka dari cuaca buruk, meningkatkan risiko penyakit dan kematian, terutama di kalangan bayi dan orang lanjut usia.
Baca Juga: Palestina: Penjajah Targetkan Situs Arkeologi di Yerikho
UNRWA dan organisasi kemanusiaan lainnya menyerukan gencatan senjata segera dan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan. Mereka menekankan perlunya pasokan kebutuhan dasar seperti makanan, selimut, dan obat-obatan untuk meringankan penderitaan warga Gaza selama musim dingin ini.
Situasi di Gaza memerlukan perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih parah.
Dalam rapat tersebut, Dewan Menteri juga membahas eskalasi serangan yang dilakukan oleh otoritas penjajah Israel terhadap tahanan Palestina di tahanan Israel, yang merenggut nyawa lima tahanan dalam 24 jam terakhir sejak kemarin saja.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat, mengintensifkan upaya internasionalnya untuk menekan agar pelanggaran pendudukan terhadap tahanan dihentikan dan kebijakan penyiksaan serta pengabaian medis dihentikan.
Baca Juga: 2024 Tahun Paling Mematikan bagi Tahanan Palestina
Dewan Menteri, pada peringatan 60 tahun dimulainya revolusi Palestina, memberi penghormatan atas keteguhan hati rakyat Palestina di berbagai tempat keberadaan mereka.
Hentikan Genosida dan Perampasan Tanah di Yerusalem
Perdana Menteri Muhammad Mustafa memberi tahu para anggota Dewan tentang langkah-langkah politik dan diplomatik yang diambil oleh para pemimpin Palestina, yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, untuk menghentikan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Hal tersebut termasuk penghancuran infrastruktur dan kawasan permukiman yang terus berlanjut, penargetan, pembakaran, dan penghancuran rumah sakit, serta kelanjutan kebijakan kelaparan sebagai senjata terhadap lebih dari dua juta warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga: Kementerian: Lebih dari 12.943 Siswa Palestina Syahid Sejak 7 Oktober 2023
Menteri Urusan Yerusalem, Ashraf Al-Awar, juga menyampaikan alasan keputusan otoritas penjajah untuk mengambil dan menyita tanah apa pun di dalam kota Yerusalem yang kepemilikannya tidak dapat dibuktikan kepada Penjaga Properti yang Tidak Dimiliki di bawah otoritas penjajah Israel, sebagai dalih untuk menyita properti warga Yerusalem.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICRC Desak Penghormatan dan Perlindungan terhadap Fasilitas Medis