Paris, 6 Jumadil Awwal 1436/25 Februari 2015 (MINA) – Pemerintah Perancis sedang mempersiapkan pengumuman rencananya untuk membantu komunitas Muslim di negara itu, Rabu (25/2).
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan, Selasa (24/2), cara tepat untuk membantu adalah dengan mempromosikan dialog, memberikan keamanan bagi mereka, pelatihan imam dan pendanaan masjid, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebulan setengah setelah serangan teror di Paris yang menewaskan 17 orang, serangan terhadap Muslim meningkat tajam, sehingga perlindungan bagi mereka menjadi tujuan penting bagi pemerintah.
“Selama bulan Januari saja, tindakan anti-Muslim di Perancis melebihi jumlah sepanjang 2014,” kata Cazeneuve kepada wartawan setelah pertemuan dengan beberapa perwakilan komunitas Muslim.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Cazeneuve menambahkan, Dewan Agama Islam Perancis (CFCM) bersedia untuk melawan semua tindakan diskriminasi dengan berkomitmen pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Republik.
Konsultasi dilakukan setelah Perdana Menteri Perancis Manuel Valls pada awal bulan ini menyerukan peninjauan kembali organisasi masyarakat Islam di Perancis.
Perancis diperkirakan memiliki 5 juta warga Muslim, sekitar 8 persen dari total penduduk, menjadi komunitas Muslim terbesar di Eropa Barat.
Kepala CFCM dan rektor Masjid Agung Paris, Dalil Boubakeur, mengatakan ia meminta dukungan dari pemerintah untuk memberikan pelatihan bagi para imam dalam rangka menghindari penyebaran pesan-pesan ekstrimis.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Pada hari Senin, Boubakeur memboikot makan malam tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi Perancis (CRIF), terkait pernyataan pemimpinnya, Roger Cukierman, yang mengatakan “pemuda Muslim bertanggung jawab atas semua kejahatan kekerasan di Perancis”.
Dalam upaya untuk memperbaiki keretakan, Presiden Perancis Francois Hollande menerima kedua pemimpin Yahudi dan Muslim dari Crif dan CFCM pada Selasa sore. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas