Damaskus, MINA – Pemerintah Suriah telah memberi ulitmatum terakhir kepada kelompok oposisi Jaish Al-Islam yang bertahan di kota terakhir di Ghouta Timur yang terkepung.
Kelompok itu diberi batas waktu 72 jam dimulai pada Rabu (28/3) malam untuk meninggalkan kota, televisi pemerintah Suriah melaporkan.
Jaish Al-Islam yang mengontrol Douma, kota terbesar di Ghouta Timur, telah melakukan pembicaraan selama beberapa hari dengan para mediator Rusia.
Pemerintah Suriah bersikeras agar kelompok itu meninggalkan Douma pergi ke Idlib di Suriah utara, sebagaimana kelompok oposisi lainnya yang telah pergi, sebagai bagian dari beberapa perjanjian evakuasi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Setidaknya 121.000 dari 400.000 penduduk Ghouta Timur telah meninggalkan daerah itu sesuai kesepakatan.
Juru Bicara Jaish Al-Islam, Ammar Al-Hassan mengatakan pada Kamis (29/3) bahwa mereka telah menolak permintaan Pemerintah untuk meninggalkan daerah kantong, demikian Al-Araby Al-Jadeed melaporkan.
Pasukan Suriah dengan dukungan Rusia telah menguasai lebih dari 90 persen wilayah Ghouta Timur dengan jumlah korban lebih dari 1.600 warga sipil sejak operasi 18 Februari. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)