Damaskus, 16 Jumadil Awwal 1438/14 Februari 2017 (MINA) – Pemerintah Suriah siap untuk melepaskan tahanan dalam pertukaran sandera yang ditahan oleh oposisi, kantor berita resmi SANA melaporkan Senin (13/2) menjelang pembicaraan perdamaian di Astana, ibukota Kazakhstan.
“Sebagai bagian dari upaya menuju pertemuan berikutnya di Astana, pemerintah siap untuk bertukar tahanan pria, wanita dan anak-anak – warga sipil dan tentara – yang diculik oleh teroris,” kata SANA, mengacu pada pihak oposisi.
Pemerintah Kazakhstan telah mengundang pejabat pemerintah dan oposisi Suriah untuk pembicaraan damai lanjutan pada hari Rabu dan Kamis (16/2) di Astana, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Pertemuan sebelumnya telah dilaksanakan pada bulan yang lalu di kota yang sama melalui prakarsa Rusia selaku pendukung pemerintah Suriah dan Turki selaku pendukung oposisi.
Pada Rabu pekan lalu, pemerintah menyerahkan 55 tahanan yang kebanyakan perempuan dan delapan anak dalam pertukaran bagi pembebasan 57 warga sipil lainnya, termasuk 19 anak dari kota pesisir Latakia yang telah dikuasai oleh oposisi sejak 2013.
Terpublikasi gambar siaran media resmi yang menunjukkan Presiden Bashar Assad dan istrinya Asma menerima para mantan sandera.
Pengumuman pertukaran tawanan muncul setelah Assad menepis laporan yang dirilis pekan lalu oleh Amnesty International yang menuduh pemerintah Suriah menggantung hingga 13.000 orang selama lima tahun di penjara pemerintah.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pembicaraan Astana nantinya akan diikuti dengan putaran baru pembicaraan perdamaian yang disponsori PBB di Jenewa pada 20 Februari. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan