Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMERINTAH TURKI TANGKAP 3.000 PENGUNGSI

kurnia - Sabtu, 5 Desember 2015 - 10:06 WIB

Sabtu, 5 Desember 2015 - 10:06 WIB

240 Views ㅤ

Perahu Pengungsi (Foto: World Bulletin)
Perahu Pengungsi (Foto: World Bulletin)

Perahu Pengungsi (Foto: World Bulletin)

Ankara, 23 Safar 1437/5 Desember 2015 (MINA) – Dalam empat hari terakhir, Pemerintah Turki telah menangkap hampir 3.000 pengungsi yang berencana menyeberangi Laut Aegea menuju  Yunani.

Media lokal melaporkan, Jumat (4/12), penahanan merupakan bagian dari operasi besar yang diluncurkan sejak Senin (30/11), sehari setelah Turki dan Uni Eropa mencapai kesepakatan untuk membendung aliran pengungsi ke Eropa.

Penjaga pantai Turki menangkap sebanyak 2.933 pengungsi, terutama dari Suriah dan Irak. Para pengungsi saat ditangkap sedang bersiap-siap menyeberang ke pulau Lesbos, Yunani, dari kota barat laut Ayvacik di provinsi Canakkale, Turki. World Bulletin melaporkannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (5/12).

Tiga puluh lima tersangka penyelundup juga ditahan, sementara ratusan perahu pengungsi disita.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Para pengungsi akan dikirim ke pusat penahanan di mana sebagian bisa menghadapi deportasi.

Pada pertemuan puncak di Brussels, Uni Eropa berjanji untuk menyediakan dana 3 miliar euro atau 32 dolar AS dalam bentuk tunai serta konsesi politik kepada Ankara dengan imbalan kerjasama dalam menanggulangi krisis pengungsi yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Turki menjadi tuan rumah lebih dari dua juta pengungsi Suriah dan merupakan titik tolak utama bagi para pengungsi yang datang ke Eropa melalui Yunani.

Angka terbaru PBB menyebutkan, lebih dari 886.000 pengungsi telah tiba di Eropa melalui laut sejauh tahun ini.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Sementara menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), hampir 600 orang telah tewas karena menggunakan rute laut Mediterania timur antara Turki dan Yunani. (T/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Internasional