Istanbul, MINA – Pemerintah Turkiye mengadakan pembicaraan dengan pimpinan perusahaan yang menaungi Instagram, Senin (5/8) setelah memblokir akses ke platform media sosial tersebut pekan lalu, kata Menteri Transportasi dan Infrastruktur Abdulkadir Uraloğlu.
Pertemuan tersebut terjadi usai Presiden Recep Tayyip Erdoğan dengan keras mengkritik perusahaan media sosial tersebut dan menuduhnya melakukan “fasisme” dan penyensoran, dengan mengatakan mereka berusaha “membungkam suara rakyat Palestina.”
Instagram dituduh oleh pihak berwenang Turkiye melakukan penyensoran dan gagal menghapus unggahan yang dianggap menyinggung pihak berwenang. Daily Sabah melaporkan.
Seorang pejabat senior Turki menuduh platform tersebut memblokir unggahan belasungkawa atas Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Uraloğlu mengatakan, Turki menyatakan kepekaan tertentu terkait kepatuhan terhadap hukum Turki dalam pertemuan sebelumnya dengan perwakilan Instagram, yang dimiliki oleh induk perusahaan Facebook, Meta.
“Kami berharap mereka akan melakukan apa yang diperlukan untuk menanggapi tuntutan kami. Kami berharap ada perkembangan positif,” kata menteri tersebut di platform media sosial X. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional