Washington, MINA – Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump merasa frustrasi dan kecewa dengan Israel pada umumnya dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada khususnya.
Ynet News melaporkan, Ahad (17/11), sumber-sumber dari Gedung Putih mengatakan, “Orang-orang Amerika berkecil hati dan frustrasi oleh politik Israel dan krisis politik saat ini, yang telah menghalangi AS melanjutkan rencana perdamaian AS di Timur Tengah yang disebut Kesepakatan Abad Ini.
Menurut sumber-sumber AS, Trump menjauhkan diri dari Netanyahu, yang sebelumnya telah dibantu, setelah Netanyahu gagal dua kali membentuk kabinet baru pasca pemilu.
“Presiden tidak suka kalah,” kata sumber Gedung Putih kepada Ynet News yang menambahkan bahwa sumbernya melaporkan Trump berbicara tentang Netanyahu secara negatif.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sumber tersebut mencatat, Trump membantu Netanyahu dengan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, mengakui aneksasi Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan menyatakan Pengawal Revolusi Iran sebagai organisasi teroris asing.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson sebelumnya mengatakan bahwa Netanyahu telah memberikan informasi yang salah kepada Trump dalam berbagai kesempatan.
Dia juga mencatat, Netanyahu “melakukan itu dengan presiden pada beberapa kesempatan, untuk membujuknya bahwa ‘Kami adalah orang baik, mereka adalah orang jahat.”
“Kami kemudian mengungkapkannya kepada presiden sehingga dia mengerti, ‘Anda telah dipermainkan’. Itu mengganggu kami bahwa Israel sekutu yang dekat dan penting bagi kami akan melakukan itu pada kami,” pungkasnya. (T/Ast/P1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)