Tunis, MINA – Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia Brigadir Khalifa Al-Shaibani pada Senin (7/5) mengatakan, Kementerian menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada semua pejabat keamanan yang telah berkontribusi dalam keberhasilan penyelenggaraan pemilihan lokal.
Menurutnya, terlepas dari tantangan dan potensi ancaman, proses pemungutan suara telah berlangsung dalam kondisi keamanan sesuai harapan, Arab Yaom melaporkan dikutip MINA.
Rencananya pada Senin (7/5) malam atau Selasa (8/5) pagi, hasil resmi pemilihan lokal akan diumumkan, setelah akurasi perhitungan secara prosedur sampai di kantor pusat dan Otoritas Pusat, sebagaimana diungkapkan oleh anggota Komisi Pemilihan Tinggi Independen Nabil Bafoun.
Partai Ennahda (An-Nahdhah) memenangkan pemilihan lokal setelah meraih 27,5 persen suara, menurut lembaga penyiaran yang dikelola negara, Ahad (6/5).
Baca Juga: Pejabat: Mayoritas Tahanan Asing di Iran adalah Warga Afghanistan
Proses pemungutan suara berakhir pada pukul 6 sore. (17.00GMT) dengan jumlah pemilih rendah.
Menurut hasil tidak resmi, partai Nidaa Tounes, partai politik terbesar kedua dengan 55 wakil di parlemen, menduduki peringkat kedua dalam pemilihan dengan jumlah pemilih 22,5 persen suara, seperti dikutip dari Daily Sabah.
Komisi Pemilihan Tinggi mengumumkan tiga jam sebelum akhir proses pemungutan suara bahwa tingkat partisipasi pada pemilihan tersebut hanya 21 persen.
Dikatakan ada 1.089.360 yang menggunakan haknya dari 5.369.000 pemilih yang terdaftar dan memberikan suara mereka pada pukul 3 sore (1400GMT).
Baca Juga: Mantan Presiden Afghanistan Kritik Taliban Karena Larang Perempuan Belajar Ilmu Medis
Sebanyak 179 tempat pemungutan suara di seluruh negeri ditutup karena alasan keamanan sesuai dengan saran komisi.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh badan pemilihan, ada 2.747 kandidat, termasuk 860 independen, dari 55 partai politik yang berjalan dalam pemilihan lokal.
Tunisia telah dipuji sebagai satu-satunya keberhasilan demokrasi dari Musim Semi Arab, karena menggulingkan otokrat lama Zine El Abidine Ben Ali tanpa memicu kekerasan besar.
Pemilihan lokal menjadi langkah dalam proses transisi demokrasi di negara ini setelah pemberontakan rakyat yang menggulingkan otokrat lama Zine El Abidine Ben Ali pada Januari 2011. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Tentara Suriah Klaim Bebaskan Kota Hama dan Bunuh 1.600 Militan
Mi’raj News Agensi (MINA)