Kairo, MINA – Rakyat Mesir melaksanakan pemilihan presiden yang dibuka Senin (26/3) pagi selama tiga hari, dengan prediksi presiden petahana Abdel Fattah Al Sisi sebagai pemenangnya.
Ia melawan seorang politisi kurang dikenal, sedangkan penantang-penantang potensial telah lebih bergugurkan atau digugurkan.
Pasukan keamanan telah dikerahkan secara nasional untuk melindungi bilik-bilik suara selama tiga hari pemilu dan kendaraan lapis baja ditempatkan di beberapa titik di sekitar Kairo.
Pemimpin petahana Sisi ditantang oleh Moussa Mustafa Moussa, yang mendaftar dalam pemilihan di menit-menit terakhir sebagai satu-satunya penantang presiden berkuasa.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pendaftaran Moussa dinilai sebagai cara untuk menyelamatkan pemerintah yang memalukan dengan pemilu satu kandidat saja, setelah beberapa calon dipaksa mundur dari pencalonan atau ditangkap.
Presiden Sisi dijamin akan memenangkan masa jabatan empat tahun kedua.
Namun dalam wawancara yang disiarkan di televisi Mesir pekan lalu, Sisi mengatakan kurangnya lawan bukanlah perbuatannya.
“Saya bersumpah kepada Tuhan, saya berharap ada satu, dua, tiga, sepuluh (kandidat) berdiri melawan saya dari orang-orang terbaik, dan Anda dapat memilih yang Anda inginkan dari kami. Tapi kami masih belum siap,” kata Sisi.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Sumber-sumber di lembaga pemerintah mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan keras kepada pegawai negeri, memerintahkan mereka untuk memilih Sisi dalam pemilihan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB