Pemilu Israel: Partai Palestina di Urutan Ketiga

Pemimpin partai-partai Palestina di Israel bergabung dalam koalisi Arab Joint List. (Foto: Adam Rasgon/Times of Israel)

Yerusalem, MINA – TV Channel 12 memaparkan, Rabu (18/0), penghitungan suara sementara pada 91 persen suara yang masuk dalam pemilu di Israel, Selasa (17/9) menunjukkan Partai dan sama-sama memperoleh 32 kursi di Knesset, turun dari sebelumnya di mana keduanya sama-sama memiliki 35 kursi.

Sementara koalisi , Arab Joint List, mendapat 12 kursi di urutan ketiga, naik dari hasil pemilu sebelumnya yang hanya 10 kursi. Koalisi ini sempat pecah menghadapi pemilu enam bulan lalu, tapi kini bersatu kembali hadapi pemilu.

Channel 12 melaporkan hasil yang katanya diterima dari sumber-sumber di dalam Komite Pemilihan Pusat (CEC) Israel, demikian Times of Israel melaporkan.

Menurut hasil tidak resmi itu, Likud pimpinan Netanyahu memperoleh 32 kursi, Blue and White pimpinan Gantz 32 kursi, 12 kursi; Shas 9 kursi, Yisrael Beytenu 9 kursi, United Torah Yudaism 8 kursi, Yamina 7, Labor-Gesher 6, dan Democratic Camp 5 kursi.

Dengan hasil itu, maka blok sayap kanan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memiliki total 56 kursi, kiri tengah pimpinan Benny Gantz 55 kursi, dan Yisrael Beytenu pimpinan Lieberman memiliki 9 kursi.

Jumlah krdi di Knesset adalah 120, sehingga yang memperoleh 60+ 1 kursi, otomatis dapat membentuk pemerintah sendiri. Dengan perolehan ini, Netanyahu dan Gantz sama-sama tidak bisa membentuk pemerintahan sendiri dan harus membangun koalisi dengan partai-partai sefaham.

Channel 12 menjelaskan, datanya didasarkan pada fakta bahwa mayoritas suara sudah dihitung, tetapi karena peningkatan pengawasan, CEC melakukan penghitungan ulang untuk memastikan informasi yang dikeluarkan akurat.

Hasil ini membuat masa depan Netanyahu sebagai perdana menteri berikutnya belum aman, termasuk aman untuk mejalankan kebijakan-kebijakan atau janji-janji kampanye yang pernah dilontarkannya.. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)