Male, MINA – Partai Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih memimpin dalam penghitungan suara dalam pemilihan umum parlemen dan telah menyatakan kemenangan besar yang dapat memberinya kebebasan dalam upaya memulihkan kebebasan politik dan mengatasi korupsi.
Hasil resmi diperkirakan akan keluar segera. Laporan lokal mengatakan Partai Demokrat Maladewa, tempat Solih bernaung, memimpin 60 dari 87 kursi di parlemen. Demikian The Asahi Shimbun melaporkan.
Hasil itu bisa menjadi yang pertama kalinya satu partai telah memenangi mayoritas di parlemen sejak negara negara kepulauan Samudra Hindia itu menjadi negara demokrasi multipartai pada 2008 setelah puluhan tahun penguasa otokratis berkuasa.
Lebih dari 264.000 orang memenuhi syarat untuk memilih 386 kandidat yang bersaing memperebutkan 87 kursi. Jumlah pemilih dalam pemilihan Sabtu lalu adalah lebih dari 78 persen.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Solih mengatakan masyarakat tidak boleh melupakan “tantangan besar yang ada di depan kita” ketika partainya mulai merayakan setelah penghitungan dimulai Sabtu malam.
“Pekerjaan untuk memperkuat institusi demokrasi kita, untuk memberikan layanan dasar bagi warga negara, untuk janji kami untuk menangani korupsi, masa lalu dan sekarang, untuk mencatat dan mengakhiri kasus itu mulai sekarang,” ujar Solih dalam sebuah pernyataan kemarin. “Saya berharap dapat bekerja dengan Anda semua untuk mewujudkan janji kami kepada warga.”
Partai Solih sedang berusaha mendapatkan setidaknya 44 kursi agar mayoritas untuk meloloskan undang-undang yang diperlukan untuk melaksanakan janji dari kampanye presiden tahun lalu.
Koalisinya saat ini memiliki 52 kursi, tetapi satu mitra dengan 22 kursi berkoalisi dengan mantan orang kuat negara itu, Yameen Abdul Gayoom.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Solih mengalahkan Yameen tahun lalu. Ia dinilai telah membatasi kebebasan berbicara dan memenjarakan lawan-lawan politiknya.(T/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam