Abuja, Nigeria, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Pemilu presiden dan parlemen Nigeria yang berlangsung Sabtu (28/3) dirusak oleh serangan bersenjata di daerah timur laut negara itu.
Timur laut merupakan wilayah bergolak di mana tersangka kelompok Boko Haram (Jama’atu Ahlis Sunna Lidda ‘Awati Wal-Jihad) berbasis dan selalu menyerang desa-desa dan penduduk.
Selama hari pemilu, kantor berita Associated Press melaporkan, setidaknya 39 orang tewas oleh serangan sekelompok pria bersenjata, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Saksi mata dan pejabat mengatakan kepada AP, 14 orang, termasuk anggota legislatif Gombe Umaru Ali, meninggal pada serangan Sabtu di kota Biri dan Dukku, negara bagian Gombe.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Kantor berita juga menyebutkan, penduduk Kota Miringa negara bagian Borno mengatakan, anggota kelompok bersenjata membakar rumah-rumah penduduk sebelum TPS dibuka dan kemudian menembak mereka saat mencoba melarikan diri. Dua puluh lima orang dilaporkan tewas.
Namun ada laporan yang bertentangan atas waktu serangan, di mana AP mengatakan itu terjadi Sabtu pagi, sementara Reuters mengatakan itu terjadi pada Jumat.
Kekerasan dan masalah teknis telah mempengaruhi pemungutan suara yang diharapkan berlangsung ketat antara Presiden Goodluck Jonathan dengan pesaing utamanya mantan penguasa militer Muhammadu Buhari.
Pengamat menyebut pemilu kali ini adalah peristiwa sejarah penting bagi demokrasi muda negeri berpenduduk Muslim terbesar keenam di dunia itu.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Partai Rakyat Demokratik (PDP), partai Presiden Jonathan, telah memerintah negara terpadat penduduknya di Afrika itu hampir selama 16 tahun.
Namun popularitas Jonathan yang anjlok karena dianggap gagal mengatasi pemberontakan Boko Haram, membuat banyak pengamat lebih menjagokan Buhari yang selalu kalah dalam tiga pemilu sebelumnya. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)