Srinagar, 13 Rajab 1438/10 April 2017 (MINA) – Bentrokan demonstran dengan Polisi India terjadi di distrik Budgam, kota Srinagar, Negara Bagian Jammu dan Kashmir di hari pemilu tambahan. Sedikitnya delapan orang tewas akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan di hari Ahad itu memenuhi seruan militan Kashmir yang menyerukan pemboikotan Pemilu selama dua hari hingga Senin (10/4).
Polisi melepaskan tembakan gas air mata setelah gagal mencegah pengunjuk rasa yang melemparkan batu.
Enam warga sipil tewas akibat penembakan yang terjadi di empat lokasi berbeda. Sedangkan dua korban lain kehilangan nyawanya akibat luka-luka yang mereka derita.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Selain menyebabkan korban tewas, protes terhadap Pemilu tambahan tersebut juga menyebabkan 200 warga sipil dan 100 anggota Polisi menderita luka.
Sumber medis mengatakan, setidaknya tiga pemuda mengalami luka dan kritis, sementara 11 remaja sedang dirawat akibat luka oleh peluru tajam dan 60 orang lainnya cedera peluru pelet. Sedikitnya 20 korban pelet mengalami luka di matanya. Demikian Greater Kashmir memberitakan.
Berbicara kepada pers, Ketua Pemilihan Umum Jammu dan Kashmir, Shantmanu mengatakan, lebih dari 200 insiden kekerasan yang dilaporkan terjadi, di antaranya serangan batu yang hebat, serangan bom molotov dan membakar TPS.
Seruan boikot dari faksi oposisi membuat pemungutan suara di wilayah lembah yang diperebutkan oleh India dan Pakistan itu sepi peminat dan tingginya jumlah personel keamanan.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Selain di Kashmir, pemilu tambahan untuk memilih anggota parlemen itu juga diadakan di Rajouri Garden (Negara Bagian Delhi), Litipara (Jharkhand), Nanjangud dan Gundlupet (Karnataka), Dholpur (Rajasthan), Kanthi Dakshin (West Bengal), Ater dan Bandhavgarh (Madhya Pradesh), Bhoranj (Himachal Pradesh) dan Dhemaji (Assam). (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan