Oslo, 25 Jumadil Awwal 1438/23 Februari 2017 (MINA) – Sehari setelah kelaparan dunia yang pertama diumumkan terjadi di Sudan Selatan, negara-negara kaya pekan ini menggelar acara di Oslo, Norwegia untuk membahas tekanan krisis pangan di Nigeria.
KTT akan dilaksanakan seiring isu sensitif seputar serangan pemerintah Nigeria melawan militan Boko Haram di kawasan timur laut terus berlanjut.
Mereka yang bekerja di garis depan krisis di negara itu berharap bahwa acara yang diselenggarakan oleh pemerintah Norwegia, Nigeria, Jerman dan PBB, akan meningkatkan upaya bantuan. Demikian The Guardian memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
PBB dan badan-badan kemanusiaan mengatakan, lebih dari $ 1 miliar biaya yang dibutuhkan.
UNICEF mengatakan bahwa kelaparan mengancam kehidupan hampir setengah juta anak-anak Nigeria
Manuel Fontaine, Direktur Regional Unicef untuk Wilayah Afrika Barat dan Tengah mengatakan bahwa tidak jelas, apakah sumber daya secara global telah disediakan untuk menghadapi krisis ini.
Namun, beberapa aktivis LSM yang telah tiba di Oslo merasa skeptis, karena tidak ada kata “donor” dari judul resmi KTT.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Salah satu veteran yang bekerja di Nigeria utara mengatakan bahwa diskusi tentang cara memindahkan uang bantuan kepada bantuan kemanusiaan sedang dibahas, yang berarti bahwa dana tidak akan melalui pemerintah Nigeria.
Sebelumnya, Unicef telah mengumumkan, sebanyak 450.000 anak sangat kekurangan gizi di timur laut Nigeria.
FEWS NET, sistem peringatan dini bencana kelaparan, mengatakan bahwa beberapa daerah terpencil di negara bagian Borno, Nigeria, telah terpengaruh oleh kelaparan sejak akhir tahun lalu.
Bencana ini diprediksi akan terus berlanjut, katanya, di saat lembaga bantuan tidak dapat menjangkau mereka yang membutuhkan. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)