Gaza, MINA – Para pemimpin Hamas dan Jihad Islam di Gaza pada Sabtu (16/11) menunjukkan rekonsiliasi setelah terjadi perselisihan singkat saat eskalasi terbaru terjadi dengan Israel karena Jihad menilai Hamas tidak memberikan bantuan.
Sebelumnya pada Jumat, anggota senior Hamas dilarang dua kali datang ke tenda berkabung keluarga komandan senior Jihad Islam, Bahaa Abu Al-Atta.
Gugurnya Al-Atta oleh serangan udara Israel pada Selasa (12/11) pagi memicu eskalasi selama dua hari
Pemimpin Hamas Ismail Haniyah pada Sabtu mengunjungi tenda berkabung untuk Abu Al-Atta. Dia disambut hangat dan difoto bersama dengan pemimpin Jihad Islam di Gaza Khaled Al-Batsh dan ayah Abu Al-Atta.
Baca Juga: PBB Laporkan Perpindahan Massal di Gaza dan Situasi Kritis di Tepi Barat
Haniyah juga menelepon pemimpin Jihad Islam yang berbasis di Damaskus, Ziad Nakhalah, lapor Channel 12 yang dikutip Times of Israel.
Pertunjukan keharmonisan antara kelompok-kelompok pejuang itu terjadi sehari setelah para anggota Jihad Islam yang melayat tampak marah dengan pejabat Hamas yang datang. Kemarahan itu dipicu setelah Hamas tidak ambil bagian dalam pertempuran Selasa-Rabu antara Israel dan Jihad Islam.
Anggota Jihad Islam berteriak “keluar, Hamas keluar,” dan melemparkan batu ke kendaraan para pemimpin Hamas.
Upaya kunjungan melayat kedua kali kemudian oleh pejabat Hamas juga digagalkan oleh kemarahan pendukung Jihad Islam.
Baca Juga: Israel Tunda Pembebasan Tahanan Palestina
Para pejabat Hamas kemudian meninggalkan tenda berkabung di lingkungan Shejaiya, Gaza City. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Bebaskan Delapan Sandera, Termasuk Warga Negara Thailand