Gaza City, 29 Shafar 1435/1 Januari 2013 (MINA) – Salah satu pendiri dan pemimpin senior Hamas, Mahmoud al-Zahar, di Jalur Gaza mengatakan Ikhwanul Muslimin bukan teroris.
Menurut al-Zahar, Hamas tidak bisa menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai “kelompok teroris”, media Palestina Alresalah memberitakan sebagaimana dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Rabu (1/1).
Mantan Menteri Luar Negeri pemerintahan Hamas ini mengatakan, standar pemerintah Mesir mengklasifikasikan gerakan politik Mesir, mencerminkan masalah nyata dalam otoritas yang berkuasa.
“Hamas tidak dapat mempertimbangkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris,” kata al-Zahar kepada media harian Al-Akhbar.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Banyak penentang Ikhwanul Muslimin yang tidak menganggap seperti itu,” katanya.
Al- Zahar juga mengatakan, klasifikasi tersebut tidak ada bedanya ketika orang-orang Arab dan Muslim tidak akan percaya tuduhan yang sama bahwa Hamas adalah gerakan teroris.
“Selanjutnya, Mesir saat ini lebih buruk dari pada kelompok teroris dengan cara mengepung Gaza.”
Status “kelompok teroris” membuat pemerintah Mesir dengan mudahnya menangkap para pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Baru-baru ini, mantan Juru Bicara Presiden Muhammad Mursi, Yasser Ali, ditangkap di apartemennya dan dipenjarakan di penjara berkeamanan maksimum.
Ali ditangkap Selasa (31/12) dengan tuduhan kekerasan dan bergabung dengan “kelompok teroris”.
Terkait status organisasi yang sedang diperangi oleh pemerintahan bentukan militer Mesir itu, empat wartawan Al Jazeera juga ditangkap dengan tuduhan melakukan pertemuan ilegal dengan kelompok Ikhwanul Muslimin. (T/P09/E1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza