Gaza, 8 Dzulqa’dah 1436/23 Agustus 2015 (MINA) – Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Mashal, mengatakan, pembicaraan rahasia Hamas dengan Israel ampak akan berkembang positif, namun sampai saat ini kesepakatan itu belum tercapai.
“Mereka tampaknya akan memberikan respon positif, tapi kami belum mencapai kesepakatan,” kata Mashal saat diwawancarai koran Al-Arabi al-Jadeed seperti dilaporkan worldbulletin, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Sebelumnya Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengungkap adanya pertenmuan-pertemuan rahasia yang katanya diadakan di sebuah negara Afrika.
Namun Israel belum mau membenarkan adanya pembicaraan-pembicaraan rahasia ini. Kantor Perdana Menteri Israel pada awal pekan ini mengaku tidak melakukan pertemuan dengan Hamas. ” Kami juga tidak pernah melakukan kontak, baik langsung maupun tidak langsung,” katanya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Bagaimanapun, Mashal menegaskan adanya pertemuan rahasia antara Hamas dan Israel, yang katanya melibatkan Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris dan mantan utusan khusus tentang Timur Tengah.”Kami ingin menghentikan permusuhan atau gencatan senjata. Selama Israel melakukan invasi dan terus melanjutkan pembangunan permukiman ilegal pasti akan ada perlawanan. Tapi kami tidak ingin ada perang,” ujar Mashal.
Ia menambahkan Hamas terbuka untuk mendiskusikan berbagai usulan. Namun, Hamas tetap akan menjaga kedaulatan, kepentingan, dan prinsip-prinsip yang dimiliki Palestina.
Secara khusus, Mashal mengemukakan kondisi kehidupan di Gaza yang makin memperihatinkan karena Israel terus melakukan blokade yang ketat. “Perlu segera diambil langkah-langkah untuk mengurangi penderitaan rakyat Palestina yang sudah amat berat akibat blokade Israel,” tambahnya.
Mashal menekankan, gerakan bersenjata Hamas tidak akan menyerahkan senjata selama Israel menjajah Palestina. (T/AE/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)