Raqqa, 11 Jumadil Akhir 1438/10 Maret 2017 (MINA) – Pemimpin kelompok Islamic State (ISIS) dilaporkan sedang ditarik keluar dari Kota Raqqa yang diklaim sebagai ibukotanya di Suriah.
Langkah itu dilakukan di saat pasukan pimpinan Kurdi siap melakukan serangan di markas ISIS tersebut, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Pejabat pertahana Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa komandan ISIS direlokasi untuk melawan di area lain di Suriah, karena ISIS mempersiapkan perang gerilya berkepanjangan untuk melawan musuh-musuhnya di Suriah dan Irak.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sementara itu, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS mengatakan bahwa mereka memiliki cukup pejuang untuk mengambil alih kota Raqqa dari ISIS.
Memenangkan Raqqa telah diperkirakan bukan perjuangan yang mudah, militan ISIS memasang jebakan dan di jalur lain semua pertahanan ISIS siap menghadapi serangan yang datang.
SDF mengatakan, mereka memiliki tenaga yang cukup untuk merebut Raqqa tanpa bantuan pasukan oposisi dukungan Turki.
“Jumlah pasukan kami sekarang meningkat, terutama dari kalangan masyarakat daerah, dan kami memiliki cukup kekuatan untuk membebaskan Raqqa dengan dukungan dari pasukan koalisi,” kata Jihan Sheikh Ahmed, seorang juru bicara SDF.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, artileri AS telah dimasukkan ke dekat Raqqa untuk meningkatkan kekuatan, serta ada 400 tentara Marinir AS akan memainkan peran dalam serangan. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata