Irlandia, 22 Syawwal 1437/27 Juli 2016 (MINA) – Dr Ali Selim dari Pusat Kebudayaan Islam Irlandia (ICCI) mengatakan media harus berhenti mengaitkan kekejaman teroris dengan Islam. Pernyataan itu ia sampaikan menyusul serangan mematikan terbaru di sebuah gereja di Perancis.
Dr Selim mengatakan mereka yang melakukan tindakan seperti kekerasan harus diperlakukan sebagai kriminal dan tindakan memukul rata umat Islam tidak akan membantu atau membawa solusi, The Irish Times melaporkan, Rabu (27/7), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aksi penyerangan dan penyanderaan oleh dua orang bersenjata di sebuah gereja di dekat Kota Rouen, wilayah utara Perancis, pada Selasa (26/7) menewaskan pendeta Fr Jacques Hamel dan melukai sejumlah lainnya.
Serangan terbaru di ‘Negeri Mode’ itu menarik reaksi dari komunitas agama yang lebih luas. Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Francis, telah mengutuk serangan yang ia sebut ‘pembunuhan barbar’ tersebut.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Berbicara dalam sebuah wawancara radio di 4FM, Dr Selim mengatakan media harus menahan diri dari menghubungkan serangan tersebut dengan Islam atau Muslim.
“Sebuah kekejaman tetaplah kekejaman. Namun, kita harus mengisolasi para pelakunya dan tidak menghubungkan mereka dengan umat Islam,” tegas lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, itu.
“(Media) juga memiliki bagian dalam tanggung jawab ini dalam apa yang Anda katakan (tulis). Bila Anda menghubungkan kodrat kejahatan ini dengan Islam dan umat Islam, (dari) bahasa yang Anda gunakan, bahasa yang orang-orang di berbagai media lainnya gunakan, sesungguhnya itu menciptakan (sesuatu yang dampaknya) lebih besar dari ini. Padahal sebenarnya (kita harus) mengisolasi para penjahatnya dan memperlakukan mereka sebagai penjahat,” tambahnya.
Seperti diberitakan, serangan di sebuah gereja di Perancis telah diklaim oleh Islamic State (IS/ISIS), kelompok radikal yang berbasis di Suriah dan Irak.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Konfederasi organisasi Islam di Perancis atau Union of Islamic Organizations of France (UOIF) telah mengutuk keras serangan berdarah terbaru yang merusak nama Islam dan Muslim global tersebut.
“Union of Islamic Organizations of France (UOIF) mengutuk dengan istilah paling keras terhadap serangan keji tersebut. Itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima, yang melukai kita semua,” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan, Selasa (26/7) waktu setempat. (T/P022/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu