Likoni, 15 Muharram 1436/8 November 2014 (MINA) – Pemimpin Muslim Kenya meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada ulama Muslim, menyusul pembunuhan seorang imam terkemuka di Likoni kota pesisir Mombasa.
“Dewan Imam telah resmi menyampaikan usulan kepada kami, agar setiap imam diberi pengawal oleh pemerintah,” kata Ketua Dewan Tertinggi Muslim Kenya, Abdulghaffur Al Busaidy, kepada Anadolu Agency melalui telepon yang dikutip Wordbulletin dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Ini adalah pesan saya dikirim ke Inspektur Jenderal Polisi, karena imam kami membutuhkan perlindungan,” katanya lagi.
Imam Salim Mwarangi ditembak mati di Likoni, di pantai Pulau Mombasa, Selasa malam, dalam serangan terbaru yang menargetkan ulama Muslim di kota pesisir.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
“Hal ini mengejutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir kita telah kehilangan begitu banyak juru dakwah Muslim karena pembunuhan,” kata Al Busaidy.
Lebih mengkhawatirkan lagi adalah tidak ada satu tersangka pun yang dapat ditangkap,” tambahnya.
Sementara di Mombasa, pemimpin politik Muslim mengecam ketidakamanan di pulau dan daratan.
“Tanpa ada personel keamanan yang selalu waspada, kemungkinan kita akan menyaksikan lebih banyak imam yang tewas,” kata Likoni MP Masoud Mwahima.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan keamanan bagi semua warga negaranya,” katanya.
Pada bulan Juni, imam Mohammed Idris, ketua Dewan Imam dan Da’i Kenya (CIPK), tewas tak lama setelah meninggalkan masjid di Mombasa.
Sheikh Abubakar Shariff, seorang ulama Muslim vokal dikenal sebagai “Makaburi,” juga tewas di Mombasa pada tanggal 1 April.
Dia tewas di tempat yang sama dan dengan cara yang sama, seperti dua ulama Muslim lainnya. Sheikh Ibrahim Omar dan Sheikh Aboud Rogo keduanya tewas, masing-masing pada tahun 2012 dan 2013.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Saya berniat untuk membawa masalah ini ke DPR untuk memperdebatkan perlindungan imam dan masjid,” kata Abdulswamad Shariff Nassir.
“Saya berbicara tentang masjid atau imam yang selalu ditargetkan oleh kelompok bersenjata tak dikenal. Orang-orang dari Mombasa ingin mendapatkan jaminan keamanan mereka,” katanya. (T/R11/P2 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina