Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMIMPIN NEGARA ADIDAYA HENDAKNYA GUNAKAN UANG PADA BUKU, SEKOLAH DAN PENA

Widi Kusnadi - Jumat, 6 November 2015 - 09:03 WIB

Jumat, 6 November 2015 - 09:03 WIB

386 Views

Call to spend money on books, schools and pens

Doha, 24 Muharram 1437/6 November 2015 (MINA) – Para pemimpin dunia dari negara adidaya hendaknya menghabiskan uang mereka pada buku, sekolah dan pena ketimbang membeli tank, meriam dan senjata lainnya, peraih Nobel untuk Pendidikan Dr Sakena Yacoobi menyatakan.

“Bila hal ini dilakukan, mereka akan menyaksikan dunia yang damai,” ujarnya, sambil menyatakan terima kasihnya kepada Ketua Yayasan untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan Masyarakat Qatar, Sheikha Moza binti Nasser, atas pengakuannya kepada kreativitas dan inovasi pendidikan.

Dr Yacoobi berbicara pada sesi penutupan Pertemuan Puncak Dunia untuk Pendidikan (WISE) 2015, Kamis, di Doha, di depan Ibu Negara Qatar  Sheikha Moza, pejabat dan peserta dari berbagai negara, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, dengan mengutip Gulf Times.

Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina

Dikatakannya, para pemimpin dunia harus mengikuti jejak Sheikha Moza atas investasi besar-besaran yang dilakukannya pada bidang pendidikan.

“Saya percaya apa yang Anda lakukan di WISE akan membantu dunia. Dalam memberikan pengakuan terhadap pendidikan, Anda akan membawa perdamaian dan kita perlu suasana yang tenang karena banyak orang menderita akibat perang, konflik, kemiskinan, dan masalah kesehatan,” kata Dr Yacoobi.

Dia mengamati bahwa setiap pemimpin di setiap bangsa harus mengatasi akar penyebab kemiskinan, yakni kurangnya pendidikan. “Jika setiap anak pergi ke sekolah hari ini, tidak akan ada perang di dunia.”

Didirikan oleh Yayasaan tersebut pada 2011 untuk mengakui prestasi seumur hidup yang luar biasa dalam setiap bidang pendidikan, Hadiah WISE bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global atas pentingnya peran pendidikan di semua lini kehidupan dalam masyarakat, sejalan dengan komitmen yayasan untuk menggali potensi manusia.

Baca Juga: Selandia Baru Wajibkan Warga Israel Ungkap Rincian Dinas Militernya saat Ajukan Visa

Menurut Dr Yacoobi, ia belajar di AS dan kembali ke Afghanistan untuk membuka lembaga pembelajaran yang bertujuan mendidik gadis-gadis muda di sebuah kamp pengungsi besar.

Dia mendirikan Institut Belajar Afghanistan (AIL) yang memberikan pendidikan, pelatihan, dan pelayanan kesehatan untuk warga Afghanistan, terutama perempuan dan anak-anak.

Dia memberikan dukungan pada sekolah rumah gelap bagi 3.000 anak perempuan di seluruh negeri ketika sekolah anak perempuan ditutup oleh Taliban.

Selama 20 tahun, AIL yang dipimpinnya bekerja keras mengajar anak-anak dan memperluas akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat yang paling rentan Afghanistan. (T/R07/R01)

Baca Juga: UEA akan Investasi USD 10 Juta di Perusahaan Senjata Israel

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Internasional