Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Oposisi Israel Kecam Pidato Netanyahu di PBB

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid. (FOTO: Niv Musman/GPO)

Tel Aviv, MINA – Para pemimpin oposisi Israel mengkritik keras pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Jumat (26/9) dengan menyebutnya sebagai pidato yang “lelah dan penuh keluhan serta dipenuhi gimik usang”.

Yair Lapid, mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi mengatakan, Netanyahu gagal memaparkan rencana konkret untuk membebaskan sandera yang ditahan di Gaza maupun mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.

“Dunia hari ini menyaksikan seorang Perdana Menteri Israel yang lelah dan mengeluh, dengan pidato yang terlalu dipenuhi gimik yang sudah usang,” tulis Lapid di platform media sosial X.

Ia juga mempertanyakan mengapa Hamas belum juga dikalahkan meski perang telah berlangsung begitu lama. Lapid menilai Netanyahu justru memperburuk posisi diplomatik Israel di mata dunia.

Baca Juga: 251 Jurnalis Menjadi Korban Agresi di Gaza

Avigdor Lieberman, ketua partai oposisi Yisrael Beiteinu turut mengkritik pidato tersebut dengan menyebutnya lebih mirip pidato ketua partai daripada pidato seorang perdana menteri untuk seluruh rakyat.

Ia menekankan, Netanyahu mengabaikan hal terpenting untuk mengakhiri perang dengan imbalan pembebasan semua sandera.

Pidato Netanyahu disampaikan di hadapan ruang sidang yang sebagian besar kosong, setelah banyak delegasi negara memilih walkout sebagai bentuk protes terhadap genosida di Gaza yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Dalam pidatonya, Netanyahu menolak tuduhan genosida dan kelaparan yang dilakukan Israel di Gaza.

Baca Juga: Netanyahu Sebarkan 8 Kebohongan dalam Pidatonya di PBB

Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti tersebut telah membuat wilayah Gaza tidak layak huni, menyebabkan kelaparan, dan meluasnya penyakit.

Israel kini juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas agresinya di wilayah tersebut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dokter Gaza Tegaskan Tak Ada Zona Aman, Semua Wilayah Dibombardir

Rekomendasi untuk Anda