Ramallah, MINA – Para pemimpin Palestina pada Jumat bersumpah untuk menentang perintah militer Israel yang memaksa bank untuk menutup rekening yang dipegang oleh keluarga tahanan, The New Arab melaporkan pada Sabtu (9/5).
Para pejabat Palestina sebelumnya mengumumkan, Israel memaksa bank-bank di Tepi Barat yang diduduki untuk menutup rekening yang dipegang oleh keluarga tahanan di penjara-penjara Israel.
Israel bermaksud mencegah Otoritas Palestina memberikan tunjangan kepada keluarga para tahanan.
Israel telah lama keberatan dengan pembayaran tunjangan oleh Otoritas Palestina kepada keluarga tahanan dan mereka yang tewas dalam konflik, termasuk pejuang. Pemerintah Israel menuding pemerintah Palestina menghargai “terorisme”.
Baca Juga: Pesan Pilu Tentara Israel yang Disandera di Gaza
Sementara Pemerintah Ramallah memandang pembayaran itu sebagai jaring pengaman sosial bagi mereka yang hidup di bawah pendudukan militer selama beberapa dekade.
Pembayaran dilakukan kepada sekitar 11.000 individu dan keluarga.
Pada Jumat malam, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, bank telah setuju untuk membuka kembali rekening tersebut.
“Keluarga tahanan dapat mengaktifkan rekening bank mereka mulai dari hari Ahad (10/5),” katanya dalam sebuah pernyataan. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Dirikan Dua Pos Ilegal di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mantan Menteri Israel Akui Kekalahan Pasukannya di Gaza