New Delhi, MINA – Pemimpin Partai Kongres India, Jairam Ramesh, Sabtu (19/3) mengatakan, film yang baru-baru ini dirilis berjudul ‘The Kashmir Files’ menghasut kebencian dan ‘mendistorsi sejarah untuk memicu kemarahan dan kekerasan’.
“Beberapa film menginspirasi perubahan. The Kashmir Files menghasut kebencian. Kebenaran dapat mengarah pada keadilan, rehabilitasi, rekonsiliasi, dan perdamaian. Propaganda memutarbalikkan fakta, mendistorsi sejarah untuk mengobarkan kemarahan dan kekerasan. Negarawan menyembuhkan luka. Pracharak mengeksploitasi ketakutan dan prasangka untuk memecah belah dan memerintah,” kata pemimpin partai yang sekarang jadi partai oposisi itu, dalam tweet, NDTV melaporkan.
Film ini telah terperosok dalam kontroversi sejak dirilis pada 11 Maret dengan pihak Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dan Oposisi memiliki pandangan yang bertentangan tentangnya.
Film yang telah dirilis di bioskop pada 11 Maret ini dibintangi oleh Anupam Kher, Mithun Chakraborty, Pallavi Joshi, Darshan Kumaar dan lainnya.
Baca Juga: Malaysia Tarik Produk RI Mengandung DNA Babi
Film ini berkisah tentang “genosida” Pandits Kashmir pada tahun 1990 yang disutradarai oleh Vivek Agnihotri, yang dikenal dengan film-film seperti ‘Tashkent Files’, ‘Hate Story’ dan ‘Buddha in a Traffic Jam’.
Film ini juga dapat kemudahan dinyatakan bebas pajak di beberapa negara bagian, termasuk Uttar Pradesh, Tripura, Goa, Haryana, Gujarat, dan Uttarakhand.
Pada 1989-1990, ketika seruan Muslim Kashmir untuk merdeka dari India, banyak warga Hindu yang dikenal sebagai Pandit Kashmir, yang memandang penentuan nasib sendiri Kashmir sebagai antinasional merasa tertekan.
Seruan dari kelompok mayoritas Muslim untuk merdeka dari India memaksa eksodus massal warga Hindu Kashmir. Sekitar 90.000–100.000 Pandit dari total populasi 120.000–140.000 mengungsi. Banyak individu terbunuh dan mungkin sebanyak 80 telah meninggal pada pertengahan tahun.
Baca Juga: PM India Modi ke Arab Saudi Bahas Kuota Haji
Deskripsi kekerasan awal 1990 dianggap sebagai “pembersihan etnis” dalam beberapa publikasi nasionalis Hindu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab: Keheningan Internasional terhadap Gaza tidak Kalah Kejamnya dengan Kejahatan