Paris, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengadakan pembicaraan yang menyoroti situasi terkini di Gaza dan upaya mengakhiri krisis Palestina.
Al-Jazeera melaporkan, kedua pemimpin mengecam dilanjutkannya serangan Israel di Gaza dan menekankan pentingnya mengembalikan gencatan senjata untuk melindungi warga sipil serta membebaskan sandera.
Pada Desember 2024, Macron mengumumkan bahwa Prancis dan Arab Saudi akan bersama-sama memimpin konferensi pada Juni 2025 untuk membahas pembentukan Negara Palestina.
Tujuan konferensi ini adalah menggabungkan inisiatif diplomatik guna menciptakan negara Palestina yang merdeka.
Baca Juga: Yaman Serang Kapal Induk AS di Laut Merah untuk Keempat Kalinya Dalam 72 Jam
Dalam percakapan terbaru, Macron dan Mohammed bin Salman menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengadakan konferensi tersebut.
Mereka berencana memimpin konferensi yang berfokus pada solusi dua negara untuk menghidupkan kembali dialog politik antara Israel dan Palestina. Selain itu, mereka membahas pentingnya bekerja sama dalam menentukan masa depan Gaza.
Militer Israel melanjutkan operasi darat dan serangan udara di Gaza, menyebabkan korban jiwa yang signifikan setelah gencatan senjata yang sebelumnya disepakati pada Januari 2025 terhenti.
Lebih dari 400 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara terbaru, menjadikannya salah satu episode paling mematikan sejak awal konflik pada Oktober 2023.
Baca Juga: Tim Arkeolog Saudi-Tiongkok Temukan Harta Karun Kuno di Al-Sirrain
Selain fokus pada konflik Israel-Palestina, Macron dan Mohammed bin Salman juga membahas situasi di Ukraina, Suriah, dan Lebanon. Mereka menekankan tujuan bersama untuk mencapai kedaulatan penuh bagi Lebanon dan stabilitas di Suriah melalui transisi inklusif.
Komitmen bersama Prancis dan Arab Saudi dalam mengadakan konferensi internasional menunjukkan upaya diplomatik yang berkelanjutan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, khususnya dalam menyelesaikan krisis Palestina. []
Mi’raj News Agency (MINA)