Beijing, 18 Sya’ban 1428/15 Mei 2017 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggambarkan prakarsa Belt and Road sebagai upaya ‘melawan terorisme’ dan menyatakan Turki akan memberikan segala macam dukungan untuk itu.
Berbicara pada upacara pembukaan Belt and Road Forum (BRF) di ibu kota Cina, Beijing, Ahad (14/5), Erdogan mengatakan inisiatif Jalur Sutra Baru adalah proyek yang sangat penting yang mencakup lebih dari 60 negara dan hampir 4,5 miliar orang di dunia.
Belt and Road Initiative diusulkan oleh Presiden Cina Xi Jinping pada tahun 2013. Presiden RI Djoko Widodo juga menghadiri KTT ini.
Menurut kantor berita Xinhua, tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur di sepanjang jalur perdagangan kuno seperti Jalur Sutra yang akan menghubungkan Asia dengan Eropa, Afrika, dan wilayah sekitarnya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Inisiatif ini, terutama dalam melawan meningkatnya terorisme di dunia, akan menjadi inisiatif yang hampir akan memberantas terorisme. Saya percaya kerja sama yang akan menguntungkan setiap orang ini akan sukses sebagai model. Kami, Turki, siap memberikan segala macam dukungan untuk itu,” kata Erdogan.
“Saya percaya bahwa inisiatif ini, yang juga disebut Jalur Sutra Baru, akan menandai masa depan dalam upaya untuk menghubungkan Asia, Eropa, Afrika, dan bahkan Amerika Selatan,” tambah pemimpin Turki.
Erdogan juga menyoroti promosi kerjasama budaya yang komprehensif di bidang pariwisata, sains, teknologi, dan media seiring dengan meningkatnya program pertukaran mahasiswa dan personil untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Sementara Presiden China Xi Jinping, yang juga berbicara pada upacara pembukaan, mengatakan Jalur Sutra baru mengacu pada Jalur Sutra kuno berusia 2.000 tahun dan menghubungkan banyak peradaban satu sama lain dan karenanya memungkinkan komunikasi finansial dan budaya antar masyarakat.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Xi mengumumkan bahwa Beijing berjanji akan menyediakan dana sebesar 540 juta Yuan (Rp1.037 triliun) untuk mendukung inisiatif Belt and Road, dan selanjutnya Bank Investasi dan Infrastruktur Asia (AIIB) menyediakan pinjaman USD1,7 miliar (Rp22 triliun) kepada negara-negara peserta.
Dia mengatakan, Cina akan memberikan beasiswa bagi 10.000 siswa setiap tahun sebagai bagian dari inisiatif tersebut.
Presiden Cina juga mengatakan akan menandatangani perjanjian kerjasama perdagangan dan ekonomi dengan lebih dari 30 negara selama forum tersebut.
Lebih dari 1500 perwakilan dari 130 negara dan 70 organisasi internasional menghadiri BRF. (R11/P1)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung