Berlin, MINA – Kepala Dewan Pusat Yahudi Jerman Josef Schuster pada hari Jumat (9/11) menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya intoleransi dan kekerasan terhadap minoritas Yahudi, Muslim, imigran dan pencari suaka di negara itu.
“Ini adalah skandal bahwa semakin banyak masjid dirusak oleh slogan kebencian atau diserang dalam skala besar,” kata Schuster, demikian Anadolu Agency melaporkan.
Dia membuat pernyataan itu di sebuah upacara yang diadakan di sinagog Berlin, peringatan ke-80 Kristallnacht, gelombang pogrom anti-Yahudi yang kejam pada tahun 1938.
Schuster menyatakan keprihatinan atas peningkatan serangan dalam beberapa tahun terakhir, yang sering menargetkan orang Yahudi, Muslim, imigran dan pengungsi.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
“Hal-hal seperti itu terjadi di Jerman pada 2018 adalah memalukan bagi negara kami,” katanya.
Schuster menuduh partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) menghasut kebencian terhadap pencari suaka dan Muslim.
“Mereka adalah pembakar spiritual,” katanya.
Jerman mengalami peningkatan Islamophobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan yang telah mengeksploitasi ketakutan atas krisis pengungsi dan terorisme.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Menurut hitungan resmi, sekitar 950 Muslim dan institusi Muslim diserang pada tahun 2017.
Setidaknya 33 Muslim terluka dalam serangan ini, termasuk serangan terhadap wanita Muslim mengenakan jilbab, masjid dan institusi Muslim lainnya. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan