Kedelapan, Lemah Lembut. Sifat dan sikap lemah lembut dari seorang pemimpin mampu menyejukkan permasalahan yang terjadi di tengah-tengah rakyatnya. Dengan sifat lemah lembut itulah seorang pemimpin mampu mengambil hati rakyatnya. Sifat lemah lembut ini juga mampu melahirkan kebijakan yang tidak tergesa-gesa dan menzalimi rakyatnya. Tak ada yang lebih indah dari seorang pemimpin selain kelembutannya dalam bertutur kata, dan bersikap dalam memimpin rakyatnya.
Tentang sikap lemah lembut ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yg tak Dia berikan pada sikap yg keras & juga akan memberikan apa-apa yg tak diberikan pada sikap lainnya.” (HR. Muslim, no. 4697)
Sejatinya, seorang Muslim yang menjadi pemimpin dimana dan kapan pun tidak akan melalaikan beberapa kriteria kepemimpinan di atas. Bukan tidak mungkin, para pemimpin hari ini yang seolah tidak punya harga diri dihadapan rakyatnya sebagai akibat dirinya sendiri yang tidak memperhatikan bagaimana etika dalam memimpin. Bekerja dan menempatkan staf tidak pada tempatnya tentu salah satu penyebab turunnya wibawa seorang pemimpin.
Karena pemimpin itu adalah icon suatu kaum atau bangsa, maka ia harus mempunyai kecerdasan tidak hanya intelektual untuk berfikir, tapi juga memiliki kecerdasan emosional untuk merasakan jerit tangis rakyatnya, dan kecerdasan spiritual untuk membangun kedekatan ruhiyah kepada Sang Pencipta; Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (R02/R11)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)