Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMKOT JAKARTA ROMBAK INFRASTRUKTUR PENGENDALI BANJIR

Septia Eka Putri - Selasa, 10 Februari 2015 - 23:22 WIB

Selasa, 10 Februari 2015 - 23:22 WIB

578 Views ㅤ

Banjir melanda Ibukota Jakarta, Senin 9 Februari 2015 (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

jakarta-090215-zk-2-300x200.jpg" alt="Banjir melanda Ibukota Jakarta, Senin 9 Februari 2015 (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) " width="300" height="200" /> Banjir melanda Ibukota Jakarta, Senin 9 Februari 2015 (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Jakarta, 20 Rabi’ul Akhir 1435/10 Februari 2015 (MINA) – Dinas Pekerjaan Umum (PU) bidang Tata Air mengungkapkan infrastruktur pengendali genangan untuk menghindari banjir di Jakarta yang ada saat ini membutuhkan perombakan besar.

“Jika melihat banjir di Ibu kota kemarin, setelah dievaluasi, itu akibat curah hujan mengguyur Jakarta sejak minggu malam yang tidak dapat tertampung lagi oleh infrastruktur kita,” kata Kepala Dinas PU bidang Tata Air Agus Priyono di Jakarta.

Agus menjelaskan daya tampung infrastruktur pengendali genangan seperti saluran air atau drainase, waduk dan sistem pompa yang tidak mencukupi untuk menghadapi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terus-menerus seperti hari Senin kemarin (9/2). Antara news melaporkan seperti dilansir Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

“Daya tampung infrastruktur di Jakarta saat ini hanya untuk tangkapan hujan dengan intensitas 50 hingga 60 milimeter (mm), jika lebih dari itu tidak akan tertampung. Dengan kondisi aliran yang tidak terserap itu menyebabkan over capacity,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Lebih lanjut, Agus mengatakan jika curah hujan dengan intensitas seperti yang terjadi kemarin atau lebih, maka harus segera dilakukan evaluasi seberapa sering terjadinya hal tersebut.

“Jika sering terjadinya, maka harus merombak besar-besaran mulai dari desain dan membangun infrastruktur baru yang lebih mampu menampung air dalam jumlah besar,” ujarnya.

Agus mencontohkan genangan yang tidak mampu terserap di Jalan MH Thamrin oleh 11 pompa yang berada atau terhubung ke lokasi banjir tersebut, karena hujan yang terus mengguyur Jakarta selama lebih dari 12 jam.

Keadaan tersebut juga diperparah oleh banjir rob karena pasang laut yang termonitor di Pos Pasar Ikan karena sarana dan prasarana pengendalinya baik itu pompa, tanggul pantai dan normalisasi belum juga rampung.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

“Master Program penanganan banjir dari hilir ke hulu belum selesai. Di hilir akan dimulai pembangunan enam rumah pompa besar, tanggul laut dan normalisasi ulang dimulai tahun ini,” ucapnya.

Pompa besar tersebut akan dibangun tahun 2015 ini di Kamal, Angke, Muara Karang, Marina Sunter Hilir, dan Sentiong Muara yang diperkirakan akan rampung dalan dua atau tiga tahun namun tergantung kondisi lapangan.

Tanggul pantai juga mulai dibangun tahun 2015 ini dan diutamakan di daerah rawan untuk efisiensi anggaran. Sedangkan normalisasi sungai yang sudah dimulai jauh-jauh hari dari hilir ke hulu juga ada kendala relokasi hunian yang membutuhkan waktu untuk menyelesaikannya.

Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya mencatat sedikitnya ada 53 titik di DKI Jakarta yang tergenang hingga mengalami banjir. Berikut titik lokasi banjir sampai pukul 11:00 WIB, Senin (9/2/2015).

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Wilayah Jakarta Pusat: Gunung Sahari, Pintu Besi (50 cm), Sebelum gerbang Tol Cempaka Putih (20 cm), Jl Letjen Suprapto (20 cm), Jl Ahmad Yani depan Gudang Garam (30 cm), Jl Batu Tulis (40 cm), Jl Krekot Bundar (40 cm), Jl Lautse (40 cm), Jl Mangga Besar Raya (50 cm), Jl Karang Anyer (30 cm), Gunung Sahari 1 (40 cm), Jl Krosela (30 cm), Jl Benyamin Sueb (200 cm), Landasan Pacu Utara (150 cm), Jl Kwitang 1 (30 cm), Jl Percetakan Negara (50 cm), Jl Cempaka Putih Tengah (40 cm).

Wilayah Jakarta Utara: Jl Yos Sudarso depan Ajinomoto arah utara (40-50 cm), Jl Parangtritis Pademangan Barat (30-40 cm), Jl Karang Bolong Ancol Barat (20-30 cm), Setelah Flyover Cempaka Putih (40-50 cm), Kebon Baru arah Utara (25-30 cm), Kelapa Gading (50-60 cm), Depo Motor Sunter (35 cm), Kampung Gusti (30 cm), Kapuk Raya (40 cm), Depan WTC Mangga Dua (20-30 cm), Depan Gerbang Tol Sunter (20 cm).

Wilayah Jakarta Barat: Jl Arjuna Selatan (30 cm), Depan Universitas Trisakti (40-50 cm), Jl Panjang depan Mc Donald (25 cm), Pintu Air Cengkareng (50 cm), Depan Universitas Tarumanegara (60 cm), Jl Meruya Utara sebelum Pospol (30 cm), Pasar Patra Duri Kepa (40 cm), Pasar Puri Cengkareng lajur kiri (40 cm), Jl Kyai Tapa (20 cm), Depan RS Siloam (40 cm).

Wilayah Jakarta Selatan: Lotte Mart (30 cm), Setelah TL Kuningan arah Barat (20 cm), TL Bungur arah Pondok Indah (20 cm), Pasar Jagal Buncit (100 cm), Jl M Saidi Raya Pesanggrahan (20 cm), Jl Bank (70 cm), Depan Atmajaya jalur lambat (70 cm), Kolong Semanggi arah Senayan (30 cm), Depan Balai Kartini (30 cm).

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Wilayah Jakarta Timur: TL Matraman arah Tambak (30 cm), Depan BNN (30 cm), Kawasan Industri Pulo Gadung (25 cm), TL Arion Rawamangun (50 cm), Depan Pengadilan Lama Jaktim (40 cm), Jl Raya Bekasi depan Palad (40 cm). (T/P007/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia