Bogor, 22 Sya’ban 1438/19 Mei 2017 (MINA) – Pemimpin Redaksi (Pemred) Kantor Berita Islam MINA, Ismet Rauf mengatakan bahwa umat Islam harus kritis dalam menerima dan menyebarkan berita yang diterima, khususnya dari sumber yang tak dikenal.
“Kita perlu kritis, sekarang perang media, media massa adalah alat pembentuk opini yang sangat penting, dan dikuasai oleh orang-orang yang kritis terhadap Islam,” kata Ismet di Masjid At-Taqwa, Jum’at (19/5).
Berbicara di hadapan ratusan tokoh Jamaah Muslimin (Hizbullah), Ismet mengungkapkan bahwa media saat ini digunakan untuk menyerang Islam. Itu terlihat dari bagaimana kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok bergulir.
“Ahok dengan cyber army nya membalikkan opini bahwa umat Islam yang benci Ahok berarti benci etnis Cina. Umat Islam yang benci Ahok berarti tidak toleran. Ini kan tidak benar,” ujarnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Menurut Ismet, kekuatan Islam ke depan akan kembali menguasai dunia, sehingga perlu bagi kelompok-kelompok yang anti Islam untuk mendiskreditkan Islam.
“Setelah kekuatan komunis runtuh di berbagai wilayah dunia, maka kekuatan Islam ke depan dipandang akan kembali meraih kejayaannya. Ini yang sedang diincar musuh-musuh Islam, agar Islam tidak berjaya,” paparnya.
Untuk itu, ia mengingatkan umat Islam untuk tidak menganggap pemberitaan media cetak, elektronik, dan online itu mutlak benar.
“Di seluruh dunia, saat ini ada kampanye kritis terhadap media, ini yang harus diperhatikan bahwa tidak semua pemberitaan media itu pasti benar,” jelasnya. (L/R06/RS3)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)