Ramallah, 25 Rajab 1436/14 Mei 2015 (MINA) – Mustafa Asaad (18) seorang pemuda Arab warga Israel, yang tinggal di kota al-Maghar, Galilee, desa Arab di Distrik Utara tanah jajahan Israel, menyatakan menolak untuk didaftarkan dan ditugaskan sebagai tentaraIsrael.
Pada aksinya di depan Gedung Kebudayaan Ramallah, pada tahap malam budaya Rabu malam (13/5), Asaad mengatakan, bahwa dirinya tidak bisa bertugas di tentara Israel yang nantinya akan mengarahkan senjata pada warga Palestina.
“Israel memang memberlakukan wajib militer, tapi saya tidak akan bergabung dengan tentara Israel, dan saya siap menghadapi risiko penangkapan,” ujarnya pada The Palestinian Information Center (PIC).
“Sebelum saya, kakak saya juga menolak dinas militer, karenanya sempat ditangkap tujuh kali, dan mendekam selama 160 hari dalam tahanan. Tapi ia kuat dan tidak bergabung dengan tentara, dan saya juga siap untuk itu,” ungkapnya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Menurutnya, dirinya telah dibesarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan, dan itulah yang dapat ia lakukan, justru untuk membuat masa depan yang lebih baik tanpa harus menjadi tentara Israel. (T/ptr/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel