Pemuda Masjid Salurkan Gula untuk Warga Terdampak Pandemi

Jakarta, MINA – Badan Usaha Milik Negara (), Bulog, dan Dewan Masjid Indonesia () melalui organisasi pemuda ISYEF (Indonesian Islamic Youth Economic Forum), mengadakan kerjasama dalam rangka mengatasi masalah ekonomi yang timbul akibat pandemi COVID-19.

Kerjasama itu diwujudkan dengan memberdayakan 20 organisasi untuk melakukan distribusi dengan harga Bulog Rp. 12.500,- /kg bagi 10.000 warga  terdampak pandemi, di sekitar masjid di Jakarta.

Acara dimulainya Operasi Pasar Gula itu diadakan di Masjid Cut Meutia pada Sabtu (16/5), yang dihadiri oleh Ketua Satgas COVID-19 DMI H. Tatang, Direktur Komersil Bulog H. Mansur, dan Ketua Pemuda DMI Arief Rosyid.

Mansyur mengatakan, gula ini diprioritaskan kepada DMI agar bisa disebarkan langsung ke masyarakat.

“Semoga hari ini bisa dibagikan langsung, pesan saya jangan dijual ke penjual tapi ke masyarakat dan jamaah masjid,” ujarnya.

“Kami senang adik-adik pemuda dan DMI mau turun tangan untuk mendistribusikan gula ini demi menjaga stabilitas harga di masyarakat. Kita mengharapkan ada keterjangkauan, stabilisasi harga dan ketersediaan melalui operasi gula murah ini,” imbuhnya.

Ketua Bidang Pemuda DMI, Arief Rosyid mengatakan, selain untuk membantu menstabilkan harga gula, kegiatan ini juga diharapkan dapat membangkitkan kembali daya beli masyarakat.

“Saat ini daya beli masyarakat sedang turun sementara sebentar lagi lebaran, kami harapkan kerjasama dengan Bulog ini bisa membantu masyarakat yang terdampak pandemi,” ujar Arief.

Ia menjelaskan, distribusi gula ini hanya salah satu program dari DMI bersama-sama elemen pemuda untuk terus mendorong kebangkitan ekonomi umat dari Masjid.

“Ini salah satu ikhtiar kami membangkitkan ekonomi umat melalui masjid dan motornya ada pada pemuda sebagai penggerak,” imbuh Arief yang juga pendiri komunitas Rabu Hijrah.

Di sisi lain komunitas ISYEF bersama-sama lebih dari 20 kelompok remaja masjid telah bersiap mendistribusikan gula murah tersebut kepada warga, khususnya yang bermukim sekitar masjid di Jakarta.

Sekjen ISYEF Ashadi mengatakan, gula ini dijual seharga Rp. 12.500/kg, jauh di harga pasaran sekitar Rp 17.000/kg dan dikhususkan kepada warga terdampak COVID-19.

Ia menjelaskan, gula murah ini menyasar sebanyak 10 ribu warga dengan jumlah gula murah yang didistribusikan seberat 25 ton.

“Masjid Cut Meutia akan berfungsi sebagai tempat penampungannya, kemudian kami sebarkan ke masjid di Jakarta, dari situ baru ke masyarakat yang kami targetkan kurang lebih 10 ribu orang,” jelas Ashadi yang bertindak sebagai koordinator distribusi. (R/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)