Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemuda Muhammadiyah Sumut: Jangan Kaitkan Kasus Teror di Mapolda Sumut dengan Islam

Rana Setiawan - Jumat, 30 Juni 2017 - 17:39 WIB

Jumat, 30 Juni 2017 - 17:39 WIB

283 Views

Medan, 6 Syawwal 1438/30 Juni 2017 (MINA) – Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Provinsi Sumatera Utara meminta aparat dan masyarakat tidak mengaitkan kasus teror yang terjadi di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Utara (Sumut) di Medan dengan agama Islam.

“Tidak ada ajaran dalam Islam boleh menyerang siapapun dan agama apapun. Jangan seolah-olah karena penyerang kebetulan menyebut Allahu Akbar lalu dihubungkan dengan Agama Islam,” kata Basir Hasibuan, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Jumat (30/7).

Dia juga mengatakan fihaknya meminta penegak hukum khususnya Mabes Polri untuk menegakkan hukum jangan memakai sistem penembak jitu atau sniper. Hanya menembak sasaran yang diinginkan walau belum tahu betul kesalahannya.

“Ketimpangan hukum dan ekonomi serta ajaran sesat akan memunculkan semangat ingin melawan dengan main hakim sendiri. Sekali lagi tidak ada kaitan teror di Mapolda Sumut dengan Agama Islam. Itu murni teror untuk mencuri senjata demi kepentingan kriminal,” tegasnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Teror di Polda Sumut terjadi pada Ahad 25 Juni 2017 dini hari. Dua orang menyerang Pos Jaga III Markas Polda Sumut di Medan. Anggota Pelayanan Markas Polda Sumut Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging tewas ditikam dua orang yang diduga kelompok teroris tersebut.

Martua saat itu tengah piket jaga pos bersama rekannya Brigadir E. Ginting. Namun karena dalam kondisi sakit, Martua minta izin untuk beristirahat di dalam pos. (L/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Khadijah
Palestina