Pemuda Palestina Terima Penghargaan Polisi Austria

Pemuda Palestina, Osama Joda dianugerahi Medali Emas Polisi atas keberaniannya menyelamatkan seorang petugas polisi saat serangan senjata mematikan di Wina. (Foto : Facebook)

Wina, MINA – Seorang berusia 23 tahun, Osama Joda, menjadi terkenal karena menyelamatkan seorang petugas polisi saat serangan senjata mematikan di Wina.

Sebagai pengakuan dan penghargaan atas keberaniannya itu, Osama dianugerahi Medali Emas Polisi, Rabu (4/11).

Menurut laporan media , Osama Joda sedang bekerja di sebuah restoran cepat saji terdekat sampai manajernya diberi tahu bahwa ada seorang teroris menembaki orang yang lewat.

Dikutip dari MEMO pada Rabu (4/11), penyerang itu juga menembak seorang petugas polisi yang akan datang untuk membantu, lalu Osama segera menarik petugas tersebut ke belakang kursi beton dan berlindung di belakangnya.

Ia juga membantu menghentikan pendarahan dari luka petugas tersebut.

Osama kemudian membantu memindahkan petugas itu ke ambulans meskipun masih terdengar suara tembakan di sekitarnya.

Ketika lebih banyak petugas polisi tiba, penembak melarikan diri, dan petugas yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

“Pemuda Palestina adalah salah satu pahlawan tadi malam, yang menyelamatkan polisi yang terluka dan mengevakuasinya dari tempat kejadian. kejahatan itu membahayakan dirinya sendiri. Kami bangga dengan anak muda kami dan bukan mereka yang penuh dengan ide teroris ekstremis. Semoga Tuhan memberimu kesuksesan, Osama, dan melindungimu dari semua bahaya,“ ujar Omar Al-Rawi Anggota Dewan Kota Wina dalam sebuah unggahan di akun Facebooknya.

Dilaporkan juga bahwa seorang petugas polisi yang ditembak dan terluka oleh pria bersenjata itu diamankan oleh dua pria keturunan Turki.

Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer memuji mereka, dengan mengatakan: “Lebih dari sebelumnya jika orang berpikir bahwa mereka dapat memecah belah masyarakat kita dengan kekerasan, teror, dan ketakutan, penting untuk berdiri bersama.”

ISIS pada Selasa (3/11) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Wina, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan melalui Kantor Berita Amaq dengan gambar dan video yang dimaksudkan untuk menunjukkan pria bersenjata itu.

Pejabat Austria telah mengidentifikasi penyerang sebagai Kujtim Fejzulai, seorang warga negara ganda Austria dan Makedonia Utara, yang telah dijatuhi hukuman 22 bulan penjara pada April 2019 karena berusaha melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Pria bersenjata itu, yang dibunuh oleh polisi beberapa menit setelah melepaskan tembakan di bar yang ramai, telah dibebaskan dari penjara kurang dari setahun yang lalu. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)