Yerusalem, MINA – Sebuah kelompok pemukim illegal Israel meminta pendukungnya untuk membawa hewan hidup ke kompleks Masjid Al-Aqsa pekan depan dan disembelih untuk dikorbankan pada perayaan Paskah Yahudi.
Gerakan ekstremis Temple Mount meminta para pengikutnya pada Selasa (4/4) malam untuk berkumpul di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa pada malam hari raya Paskah Yahudi, yang berlangsung pada 5 April.
Para pengikut diminta membawa hewan untuk disembelih di dalam kompleks Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam dan area di mana doa dan ritual non-Muslim dilarang berdasarkan kesepakatan lama.
Sheikh Omar Al Kiswani, Direktur Masjid Al-Aqsa, mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed, edisi berbahasa Arab The New Arab, bahwa pengumuman itu “sangat berbahaya”.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Dia bersumpah otoritas masjid akan menghentikan para pemukim melakukan kurban.
“Inilah yang kami sampaikan kepada pendudukan, dan kami menuntut agar mereka mengendalikan pemukim ekstremisnya,” katanya.
Analis politik Rasem Obeidat memperingatkan, acara korban ini akan menyebabkan “ledakan” ketegangan di gerbang kompleks Al-Aqsa.
“Jika mereka memberlakukan ancaman dengan dukungan dari pemerintah ekstremis, hal-hal dapat meledak di seluruh wilayah Palestina, seperti pertempuran Saif Al-Qud yang terjadi pada Mei 2021. sebenarnya bisa saja terjadi pada skala yang lebih luas yang dapat menyebabkan perang regional,” kata Obeidat, yang merujuk pada konflik 10 hari antara Hamas dan Israel pada tahun 2021 dipicu serangan polisi Israel terhadap jamaah di Al-Aqsa.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Puluhan pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada dini hari Rabu pagi, yang telah menjadi kejadian biasa di situs suci Islam tersebut.
Mereka sering masuk dengan perlindungan ketat polisi untuk memprovokasi jamaah Muslim dan melakukan ritual di kompleks yang berada di bawah pengawasan Yordania.
Hal itu terjadi di tengah peningkatan kekerasan di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat, setelah pembentukan pemerintahan sayap kanan di Israel. Setidaknya 90 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2023 saja. (T/R7/P1)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)