Bethlehem, MINA – Puluhan pemukim ilegal Israel pada hari Ahad (15/10) mencuri buah zaitun siap panen dari belasan pohon milik petani Palestina di distrik Ramallah dan Nablus Tepi Barat yang diduduki Israel.
Ghassan Daghlas, seorang pejabat yang memantau aktivitas permukiman di Tepi Barat utara, mengatakan kepada Ma’an yang dikutip MINA, puluhan pemukim Israel menyerbu tanah Palestina di Ramallah dan Nablus di bawah perlindungan pasukan Israel bersenjata, dan mencuri buah zaitun dari puluhan pohon milik warga Palestina.
“Pemukim Israel mencuri hasil panen lebih dari 65 pohon zaitun di desa Nablus di daerah al-Sawiyeh dan desa Ramallah di al-Janiyeh,” katanya.
Sementara itu, LSM Rabbis For Human Rights (RHR) mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebutkan, bahwa pemukim dari pos terdepan Zayit Raanan, ditangkap oleh pasukan keamanan Israel. Penangkapan ini menyusul adanya desakan dari kepala departemen bidang Rabbi untuk Hak Asasi Manusia, Zakaria Sadah, yang menginformasikan pasukan keamanan.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Dalam insiden lain, juga pada hari Ahad, petani Palestina dari daerah Nablus, desa Qaryut diserang oleh pemukim. RHR mengatakan bahwa pasukan keamanan Israel tiba di lokasi kejadian dan menangkap para penyerang.
“Ini adalah hari yang relatif tidak biasa dimana pasukan keamanan berhasil menangkap pelanggar hukum ekstremis Israel dalam dua insiden terhadap warga Palestina di Tepi Barat,” kata RHR.
Dikatakan, pelanggaran terhadap petani Palestina tidak ditangani dengan benar oleh petugas keamanan atau penegakan hukum Israel.
“Penangkapan pada 15 Oktober menunjukkan bahwa pasukan keamanan Israel memang harus mereka mau – memiliki kapasitas untuk bertindak melawan kejahatan kebencian,” pernyataan tersebut menyimpulkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Seorang juru bicara COGAT, badan yang bertanggung jawab untuk menegakkan kebijakan pemerintah Israel di wilayah Palestina yang diduduki mengatakan, mereka melihat laporan tersebut.
Pemerintah Palestina tidak memiliki yurisdiksi atas orang-orang Israel di Tepi Barat, dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel sering terjadi di hadapan pasukan militer Israel yang jarang bertindak untuk melindungi warga Palestina.
Mayoritas serangan pemukim ilegal yang dilakukan terhadap orang-orang Palestina dipenuhi dengan kekebalan hukum, dengan orang-orang Israel jarang menghadapi konsekuensi atas serangan semacam itu.
Hanya 1,9 persen pengaduan yang diajukan oleh warga Palestina terhadap serangan pemukim Israel mendapatkan tanggapan, sementara 95,6 persen penyelidikan kerusakan pohon zaitun ditutup karena kegagalan polisi Israel, menurut kelompok hak asasi manusia Israel Yesh Din.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Yesh Din, bersama dengan kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem, sebelumnya telah mengutuk pihak berwenang Israel karena gagal melindungi orang-orang Palestina dari kekerasan pemukim atau menyelidiki serangan, terutama selama musim panen zaitun, ketika insiden serangan terhadap pemanen dan kebun zaitun mereka telah berlangsung hampir setiap hari. kejadian di tahun-tahun sebelumnya. (T/B05/)P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza