Yerusalem, MINA – Seorang pemukim Yahudi yang membunuh remaja Palestina, Qusai Maatan (19) di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu, dijatuhi hukuman tanahan rumah oleh Hakim Pengadilan Israel di Yerusalem Barat, Wafa melaporkan, Rabu (16/8).
Pengadilan menolak permintaan polisi untuk perpanjangan delapan hari penahanan Yehiel Indore dan dakwaannya diturunkan dari “pembunuhan yang tidak disengaja”.
“Meskipun ada kecurigaan yang masuk akal atas penangkapan Indore dan perpanjangan penahanannya yang pertama, kedua dan ketiga, itu tidak cukup untuk menempatkannya di balik jeruji besi. Keseimbangan telah bergeser dengan cara yang sekarang membenarkan pelepasan Indore sebagai alternatif untuk menahannya dalam kondisi terbatas, sehingga investigasi akan terus dilanjutkan,” kata hakim membenarkan keputusan seperti dikutip dari Haaretz.
Salah satu pembatasan yang diberikan kepada Yahudi ekstrimis tersebut adalah dilarang menggunakan ponselnya.
Baca Juga: Delegasi Senior Hamas ke Kairo untuk Perundingan Gencatan Senjata Gaza Baru
Keputusan tersebut diambil setelah polisi pendudukan Israel mengungkapkan dalam sidang penahanan bahwa mereka tidak lagi mencurigai motif rasial atas agresi Indore, tetapi masih mencurigai dia membunuh Maatan.
Dua pemukim ilegal, Indore dan Elisa Yared ditangkap menyusul pembunuhan di dekat desa Burqa. Sedangkan Yared ditempatkan di bawah tahanan rumah terlebih dahulu pada 8 Agustus.
Warga Palestina setempat mengatakan, para tersangka adalah bagian dari kelompok yang terdiri dari sekitar 150-200 pemukim yang melemparkan batu, membakar mobil, dan ketika berhadapan dengan penduduk desa.
Serangan oleh pemukim ilegal Israel di kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat yang diduduki meningkat frekuensi dan keganasannya sejak pemerintah sayap kanan Israel berkuasa akhir tahun lalu.
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza, per 11 April 50.981 Syahid, 115.981 Luka
Beberapa serangan digambarkan sebagai “pogrom” antara lain oleh sebuah LSM internasional dan bahkan seorang jenderal Israel. Serangan ke desa Burqa, tempat Maatan terbunuh, secara tidak biasa digambarkan oleh Amerika Serikat sebagai “serangan teror oleh pemukim ekstremis Israel”. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Pecat Tentara yang Serukan Penghentian Perang di Gaza