Yerusalem, MINA – Pemukim Yahudi ekstremis merebut sebuah rumah warga Palestina di distrik Silwan, Yerusalem Timur, selatan Masjid Al-Aqsa.
Pejabat setempat Zuhair al-Rajabi mengatakan kepada Pusat Informasi Wadi Hilweh pada Selasa (10/12) bahwa para pemukim menyusup ke rumah keluarga al-Ghaith di lingkungan Batn al-Hawa di Silwan dan menyita rumahnya. Palinfo melaporkan.
September lalu, Pusat Informasi Wadi Hilweh menyatakan bahwa pengadilan tinggi Israel menolak banding yang diajukan oleh keluarga al-Ghaith, dan mengambil keputusan untuk mengusir mereka demi pemukim Yahudi, dengan mengeklaim bahwa orang-orang Yahudi Yaman memiliki tanah di rumah tersebut di masa lalu.
Sejak 2015, anggota keluarga tersebut telah berjuang di jalur hukum untuk melindungi rumah dua lantai mereka. Keluarga tersebut telah tinggal di rumah tersebut sejak 1979.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Ateret Cohanim adalah kelompok Yahudi dan lembaga pendidikan yang didukung pemerintah yang berlokasi di Kawasan Muslim di Kota Tua Yerusalem. Lembaga ini aktif berupaya meyahudikan kota suci tersebut dan mengusir penduduk aslinya, warga Yerusalem, dari rumah mereka.
Pada tahun 2004, Ateret Cohanim mulai mengambil keputusan pengadilan Israel yang memungkinkannya menyita rumah dan properti Palestina serta menggusur keluarga lokal di Silwan dan lingkungan lain di kota suci tersebut.
Aktivitas Yudaisasi Israel dimulai di distrik Silwan dan daerah sekitarnya pada tahun 1996 ketika lingkungan Yahudi Ma’ale Hazeitim muncul sebagai pemukiman kecil di Bukit Zaitun di Yerusalem timur, di dalam lingkungan Arab Ras al-Amud.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu