Jakarta, MINA – Usai melaksanakan rangkaian ibadah haji selama 40 hari di Tanah Suci, jamaah haji Indonesia akan mulai kembali ke Tanah Air secara bergelombang. Pemulangan pertama dilakukan pada 17 Agustus 2019.
Kelompok terbang (kloter) yang dijadwalkan menjadi gelombang pertama yaitu kloter 4 embarkasi Cengkareng. Mereka dijadwalkan terbang dari bandara King Abdulaziz, Jeddah, Sabtu (17/8) mendatang.
Seluruh jamaah haji Indonesia diperkirakan akan kembali semuanya ke Tanah Air pada 17 September 2019, demikian Rilis Kementerian Agama yang diterima MINA, Kamis (15/8).
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang, Sumatera Barat mencatat jumlah jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci per 15 Agustus 2019 sebanyak sembilan orang.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Lima dari Sumatera Barat dan empat lainnya dari Bengkulu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Irawan di Padang, (kamis, 15/08)
Berdasarkan data sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) hingga Rabu (14/8/2019), tercatat jamaah meninggal ada 151orang. Maka keseluruhan jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 160 orang.
Pada musim haji 2019, Indonesia memiliki jatah kuota 231.000 jamaah yang diberikan Pemerintah Arab Saudi. Dimana 214.000 di antaranya adalah jamaah haji reguler, dan sisanya sebanyak 17.000 merupakan jamaah haji khusus.
Dalam data Kementerian Agama, total ada 215.377 jamaah haji Indonesia (termasuk petugas haji) yang mendarat di Tanah Suci. Mereka berasal dari 529 kloter. (Lai/P2)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)