New Delhi, MINA – Badan Investigasi Nasional (India Intelligence) dan Direktorat Penegakan (khusus dalam kejahatan keuangan) pada Kamis (22/9), menangkap setidaknya 100 pemimpin Front Populer India (PFI) dan tokoh Islam terkemuka.
Penangkapan tersebut merupakan bagian dari kampanye penggerebekan oleh intelijen India dan badan-badan negara lainnya di kantor dan rumah para pemimpin Muslim di berbagai tingkatan di 11 negara bagian, demikian MEMO melaporkan, Sabtu (24/9).
Menurut kantor berita lokal, pejabat Badan Intelijen Nasional India menggambarkan penggerebekan dan penangkapan tersebut sebagai: “Operasi investigasi terbesar yang pernah dilakukan di India hingga saat ini.”
Presiden PFI OMA Abdul Salam, Wakil Ketua EM Abdul Rahman, Sekretaris Nasional Nasruddin Al Maram dan Kepala Unit Kerala Muhammad Bashir ditangkap dari Kerala.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pihak berwenang India juga menangkap tokoh-tokoh Islam terkemuka dari Kerala, termasuk mantan presiden PFI dan pendiri Partai Sosial Demokrat India (SDI), Erappungal Abubacker, dan jurnalis senior serta sekretaris jenderal Konfederasi Nasional Organisasi Hak Asasi Manusia (NCHRO), P Koya.
Menurut laporan Asian News International, beberapa yang ditangkap selama penggerebekan oleh pihak berwenang India dibawa ke pengadilan Rumah Patiala pada Kamis malam, sementara lima anggota PFI ditangkap sebelum sidang pengadilan di Mumbai.
Badan Investigasi Nasional juga menangkap Kepala PFI Delhi Parvez Ahmed, dan saudaranya dari Okhla pada pukul 3.30 pagi pada hari Kamis.
Sebanyak 1.500 personel kepolisian India, Badan Investigasi Nasional, Direktorat Penegakan dan Polisi Bersenjata Pusat berpartisipasi dalam penggerebekan, yang dimulai pada pukul 1 pagi pada hari Kamis dan dikatakan telah berakhir pada pukul 5 pagi. (T/R6/p2)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Mi’raj News Agency (MINA)