Raqqa, 19 Syawwal 1438/13 Juli 2017 (MINA) – Penasihat-penasehat militer Amerika Serikat (AS) beroperasi “menasihati, membantu dan menemani” Pasukan Demokrat Suriah (SDF) berperang melawan ISIS, di benteng besar terakhir kelompok ISIS di Raqqa, Suriah.
Kolonel Ryan Dillon, juru bicara militer AS mengatakan pada hari Rabu (12/7), pasukan itu banyak di antaranya adalah pasukan operasi khusus.
Meski berada di Raqqa, tapi pasukan AS itu tidak dalam peran tempur langsung.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun, posisi itu membuat mereka menyerukan serangan udara dan bekerja lebih dekat dengan lokasi pertempuran daripada pasukan AS yang mendukung militer Irak di Mosul.
Dillon mengatakan, jumlah pasukan AS di Raqqa tidak ratusan. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Operasi untuk merebut Raqqa dimulai pada bulan November 2016. Pada tanggal 6 Juni, pasukan SDF pimpinan Kurdi mulai memasuki kota.
Dibantu oleh serangan udara dari koalisi pimpinan AS, SDF bulan ini berhasi menjebol sebuah tembok kuno Kota Tua di Raqa, tempat ISIS membuat benteng terakhir. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)