Doha, 17 Ramadhan 1438/12 Juni 2017 (MINA) – Pendiri Intelijen Qatar, Purnawirawan Jenderal Mahmoud Mansour mengatakan, dia yakin bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan membiarkan pasukan negara-negara lain untuk ditempatkan di Doha, di dekat pangkalan militer besarnya.
Dalam sebuah wawancara telepon dengan surat kabar di Makkah, Mansour mengatakan, pembicaraan tentang tentara asing yang dikemukakan oleh Qatar, tidak lebih dari “gelombang vokal. Itu akan hilang.”
Pernyataan tersebut menanggapi laporan pejabat dan media mengenai niat Qatar menjadi tuan rumah bagi personel militer dari Iran, Turki dan Pakistan dalam menanggapi fakta bahwa 16 negara Arab dan Islam telah memutuskan hubungan dengan pemerintah Doha. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Daftar teroris yang dikeluarkan bersama oleh Arab Saudi, Bahrain, UEA dan Mesir, menurutnya adalah langkah pertama yang nanti akan diikuti oleh negara lain juga.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Dalam beberapa hari mendatang, banyak orang dan entitas teroris akan ditambahkan, terutama orang Qatar yang mendanai di dunia Arab, Afrika, Asia dan Eropa,” katanya yang merujuk pada daftar teroris terbitan Arab Saudi yang memuat 59 nama dan 12 organisasi. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza