Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENDUDUK RAQQA SURIAH TERPECAH SETELAH SERANGAN PERANCIS

Rudi Hendrik - Rabu, 18 November 2015 - 22:49 WIB

Rabu, 18 November 2015 - 22:49 WIB

803 Views

Parade militan Islamic State (ISIS) di Raqqa. (Foto: Raqqa Media Center)

ISIS-DI-RAQQA-300x169.jpg" alt="Parade militan Islamic State (ISIS) di Raqqa. (Foto: Raqqa Media Center) " width="300" height="169" /> Parade militan Islamic State (ISIS) di Raqqa. (Foto: Raqqa Media Center)

Raqqa, 6 Safar 1437/18 November 2015 (MINA) – Penduduk Suriah di Raqqa, ibukota de facto Islamic State (ISIS/Daesh), jadi terpecah setelah jet-jet tempur Perancis membombardir wilayah mereka.

Sebagian warga ada yang berpihak kepada ISIS dan sebagian lagi mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari ISIS dalam siatuasi kota yang kacau oleh serangan udara Perancis.

Propaganda ISIS menyebutkan, sejumlah besar warga sipil jadi korban di bawah serangan Perancis, menghasut penduduk setempat untuk mendukung mereka di medan perang, sementara banyak aktivis lokal membantah klaim ISIS tentang adanya korban sipil sejauh ini.

“Ketika jet tempur Perancis menghantam lokasi ISIS di Raqqa, warga sipil menikmati lebih banyak kebebasan, karena mereka bisa melarikan diri dari penindasan ISIS,” kata seorang saksi mata dari Raqqa kepada ARA News pada kondisi anonimitas (identitas dirahasiakan) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din

“Di saat serangan udara menghantam posisi mereka, ISIS bersenjata buru-buru menghilang dan warga bernapas lega,” katanya.

Aktivis dari kampanye “Raqqa Slaughtered Silently” yang mendokumentasikan pelanggaran ISIS di provinsi Raqqa, menegaskan, tidak ada korban sipil dalam serangan Perancis sejauh ini.

“Setiap tuduhan menyerang warga sipil tidak berdasar,” kata aktivis itu. “Mereka (militan ISIS) bersembunyi di markas mereka seperti tikus, sehingga sebagian orang menikmati kebebasan.”

Namun, seorang aktivis hak-hak sipil di Raqqa menekankan kekhawatirannya tentang ISIS menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dalam serangan udara.

Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza

“Kelompok ini sebelumnya menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia di beberapa daerah di Suriah untuk menghentikan kemajuan musuh-musuhnya,” katanya, juga pada kondisi anonimitas. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Feature
Timur Tengah
Internasional
Dunia Islam
Internasional