Yerusalem, MINA – Setelah peringatan Amerika Serikat tentang “Intifadah ketiga”, sebuah saluran Ibrani mengungkapkan, pendudukan Israel takut eskalasi perlawananan pejuang Palestina akan semakin besar menjelang Ramadhan.
Saluran 7 Ibarani mengatakan dalam sebuah laporan yang diterjemahkan Shehab, Rabu (8/2), komando tentara pendudukan Israel sedang bersiap untuk menangani kemungkinan eskalasi perlawanan di wilayah Tepi Barat, dengan kemungkinan perluasannya akan mempengaruhi Yerusalem timur, bersamaan dengan mendekatnya bulan Ramadhan.
Saluran 7 Ibrani menunjukkan bahwa perkiraan situasi yang disiapkan oleh pejabat dinas keamanan pendudukan Israel baru-baru ini terkait dengan peningkatan jumlah peringatan tentang pelaksanaan operasi perlawanan, karena jumlahnya tiga kali lipat selama periode terakhir, terutama operasi yang dilakukan oleh pejuang perlawanan di Jenin, Nablus dan Jericho.
Saluran Ibrani juga mengutip sumber-sumber keamanan yang mengatakan, tentara pendudukan telah menyiapkan rencana pencegahan untuk menangani kemungkinan peristiwa di masa mendatang dengan menjelaskan, selama dua minggu ke depan akan memperkuat pengerahan pasukan di wilayah-wilayah Tepi Barat.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Lebih lanjut dikatakan, mendekati bulan Ramadhan pihaknya akan mengirimkan bala bantuan lainnya mulai dari dua atau tiga batalyon dengan tujuan mencoba untuk mencegah operasi perlawanan.
Channel 7 menambahkan,”Kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi tidak terbatas pada tataran kepemimpinan politik dan militer di pendudukan Israel saja, melainkan juga pemerintah Amerika.
Kepala CIA William Burns mengungkapkan ketakutannya akan pecahnya intifadah ketiga, dan bahwa yang terjadi saat ini mirip dengan kondisi yang dialami wilayah tersebut sebelum Intifada Kedua yang lalu. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon