Jakarta, MINA – Peneliti Center for Strategic Policy Studies (CSPS) CSGS SKSG UI Yanuardi Syukur diundang sebagai pembicara pada Kongres internasional PLURIEL ke-4, terkait “Impact and prospects of the Document on human fraternity” di Abu Dhabi, 4-7 Februari 2024.
“Kongres tersebut akan mengkaji secara mendalam dampak dan prospek Dokumen Persaudaraan Manusia, yang ditandatangani lima tahun lalu oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al-Tayib untuk menciptakan kehidupan yang damai di seluruh dunia,” kata Yanuardi Syukur dalam keterangannya kepada MINA, Kamis (6/7).
“Kongres ini adalah kelanjutan dari konferensi sebelumnya, yakni ‘Islam in the Plural’ (2016), ‘Islam and Belongings’ (2018), dan ‘Islam and Otherness’ (2022), yang mempertemukan para peneliti yang mengkaji Islam dari seluruh dunia,” tambah Yanuardi Syukur yang juga Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI.
Pada Kongres di Abu Dhabi tersebut, Yanuardi Syukur akan berbicara terkait “Human brotherhood in the Islamic Worldview” dengan mengkaji secara antropologis pemikiran komunitas intelektual Muslim Indonesia terkait isu-isu yang dikembangkan dalam dokumen persaudaraan manusia tersebut.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Penyelenggara kegiatan tersebut oleh Federation of European Catholic Universitites (FUCE), sebuah platform kerjasama terkait dialog Kristen-Muslim di dunia. FUCE berdiri pada 2014 dan hingga 2022 jaringannya telah mencakup peneliti dari 27 negara.
“Secara teknis, kongres ini diadakan oleh Catholic University of Lyon, Prancis,” lanjut Yanuardi Syukur yang merupakan Alumni Program Pascasarjana Kekhususan Politik dan Hubungan Internasional, Program Studi Timur Tengah dan Islam SKSG UI di bawah bimbingan Dr. Ahmad Ramzy Tadjoedin.
Ketua CSPS CSGS SKSG UI Guntur Subagja menyambut baik dan memberikan apresiasi undangan tersebut.
“Kami mengapresiasi undangan ini sebagai bagian dari upaya kita untuk terus mengabarkan kepada dunia tentang pentingnya hidup dalam keberagaman sebagaimana yang telah dipraktikkan dengan baik di Indonesia,” kata Guntur.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
“Ini peluang yang baik bagi peneliti CSPS SKSG UI untuk berkontribusi gagasan tidak hanya dalam skala nasional tapi juga internasional,” lanjut Guntur Subagja ditemani Peneliti Senior CSPS UI Nyoman Astawa dan Marlon Kansil di Kantor CSPS UI, Jakarta.
Yanuardi Syukur saat ini merupakan mahasiswa Program Doktoral Antropologi FISIP UI. Ia pernah menjadi tim peneliti FISIP UI terkait radikalisme, dan menjadi pembicara konferensi internasional di lingkungan Universitas Indonesia dan delegasi Indonesia pada berbagai event internasional di Australia, Malaysia, Thailand, dan Amerika Serikat. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga