BirminghamALQURAN-TERTUA.jpg">ALQURAN-TERTUA-300x168.jpg" alt="NASKAH ALQURAN TERTUA" width="300" height="168" />, 20 Syawal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Seorang profesor peneliti Yahudi mengatakan, penemuan naskah Al-Quran tertua di Inggris pekan lalu membantah klaim orientalis yang meragukan kemurnian kitab suci umat Islam tersebut.
“Ini adalah bukti lain bahwa klaim orientalis tentang Quran adalah tidak berdasar,” kata Jafar Hassan Hadi kepada Iqna dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Profesor di Universitas Manchester itu mengatakan beberapa orientalis menyakini kitabullah itu disusun oleh individu Yahudi dan Kristen karena Islam dan Al-Quran muncul pada abad kedua (abad ke-8).
“Penemuan itu, membantah klaim tersebut, naskah itu telah ada sejak abad pertama Hijriah atau abad ke-7,” katanya.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Penemuan Al-Quran tertua di dunia ditemukan oleh para peneliti di Universitas Birmingham, Inggris pekan lalu.
Penelitian yang dilakukan di laboratorium Universitas Oxford tersebut menunjukkan teks yang ditulis antara tahun 568 dan 645 atau diperkirakan berumur 1.370 tahun. Hal itu, menjadikannya sebagai salah satu naskah yang paling awal yang ada, demikian BBC London memberitakan.
Penemuan dengan menggunakan radiokarbon (metode untuk mendata usia temuan arkeologi) masih menunggu pengakuan dari perpustakaan universitas.
Pustakawan Inggris, Muhammad Isa Walay mengatakan penemuan tersebut akan membuat Muslim bersukacita.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Naskah tersebut selama ini disimpan pada bagian koleksi buku dan dokumen Timur Tengah tanpa diidentifikasi sebagai potongan Al-Quran tertua di dunia.
Barulah saat diadakan penelitian dengan radiokarbon ditemukan hasil yang mengejutkan.
Direktur Koleksi Khusus, Susan Worrall di Universitas Birmingham, mengatakan peneliti semula tidak menduga akan menemukan penemuan yang cukup tua itu.
“Kami tidak menyangka bisa menemukan salah satu potongan tertua Al-Quran di dunia, ini fantastis,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Pengujian yang dilakukan Satuan Akselerator Radiokarbon Universitas Oxford menunjukkan, bahwa potongan tersebut terbuat dari kulit domba atau kambing tertua, yang sampai saat ini masih selamat dan masih dapat terbaca.
Naskah tersebut merupakan bagian dari koleksi University Mingana Collection, Timur Tengah yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Penelitian Cadbury. Didanai oleh Cadbury Edward dermawan Quaqer, koleksi diakuisasi buat menaikkan status Birmingham sebagai pusat intelektual untuk study agama dan menarik sarjana teologi.
Sementara itu, penemuan potongan lembaran Al-Quran tersebut membuat gembira komunitas Muslim lokal, terlebih dipajang untuk dapat disaksikan langsung oleh publik.
“Ketika saya melihat halaman ini, saya sangat tersentuh. Ada air mata kebahagiaan dan emosi di mata saya,” kata Ketua Masjid Birmingham, Muhammad Afzal.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Dia juga mengatakan, keyakinan penuh akan banyak orang dari seluruh Inggris yang ingin menyaksikan temuan itu.(T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas